2 Kapal Rohingya Hilang di Perairan Aceh, Helikopter Dikerahkan Mencarinya

Sejumlah anak-anak bermain di dekat kapal kayu yang ditumpangi pengungsi suku Rohingya saat terdampar di pesisir pantai Kuala Gigieng, Aceh Besar, Aceh, Minggu (8/1/2023). Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Nelayan Aceh sempat memantau adanya tiga kapal membawa imigran Rohingya mendekati wilayah perairan Aceh. Namun, dari tiga kapal itu hanya satu yang mendarat di Kuala Gigieng Gampong (Desa) Baro, Lamnga, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar.

Untuk memastikan keberadaan dua kapal yang mengangkut pengungsi Rohingya tersebut pihak kepolisian akan melakukan patroli udara.

“Akan dilakukan patroli lagi untuk mengetahui soal informasi yang sudah beredar, tentang adanya dua kapal dari mereka (Rohingya) yang masih berada di tengah lautan,” kata Kabag Ops Polresta Banda Aceh, Kompol Iswahyudi, Senin (9/1).

Menurut Iswahyudi, pasca kedatangan 184 Rohingya itu belum ditemukan adanya dua kapal lain yang mendekati wilayah perairan Aceh.

“Hingga saat ini kami belum menerima informasi adanya kapal lain yang akan masuk ke perairan Aceh,” ungkapnya.

Sementara itu Panglima Laot Miftach Cut Adek, mengatakan, kapal pengungsi Rohingya itu dilihat nelayan tiga hari lalu. Saat itu kapal tersebut berada di batas perairan Aceh atau sekitar tiga mil dari Pulau Rondo, Sabang.

“Tapi kemarin yang mendarat cuma satu, dua kapal lagi itu belum ada laporan,” katanya.

Dikatakan Miftach, hingga saat ini belum ada laporan dari para nelayan yang mendeteksi keberadaan dua kapal tersebut.

“Tidak terpantau lagi, apakah pengungsi kemarin itu gabungan dari tiga kapal. Itu pun kita tidak tahu,” ujarnya.

Sebelumnya sebanyak 184 imigran Rohingya mendarat Kuala Gigieng Gampong (Desa) Baro, Lamnga, Minggu (8/1). Saat ini mereka telah dievakuasi ke UPTD Dinsos Aceh di Landong, Aceh Besar.