2 Korban Longsor Sumedang Ditemukan, Total Ada 31 Orang Tewas

Proses evakuasi lanjutan korban longsor di Desa Cihanjuang, Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat. Foto: Humas SAR Bandung

Korban jiwa akibat bencana longsor yang terjadi di Desa Cihanjuang, Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, pada Sabtu (9/1) terus bertambah. Teranyar, tim SAR kembali menemukan dua korban tewas akibat tanah longsor pada Minggu (17/1).

Keduanya berjenis kelamin perempuan. Untuk kepentingan identifikasi, Kepala SAR Bandung, Deden Ridwansyah, mengatakan pihaknya langsung mengevakuasi jenazah korban tersebut.

"Keduanya ditemukan meninggal dunia di Sektor 1, tempat hajatan dan lapangan voli. Kedua korban telah dievakuasi ke Posko DVI Polda Jabar di Puskesmas Sawah Dadap untuk diidentifikasi," ujar Deden dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/1).

Hingga berita ini diturunkan, Deden menyebut pihaknya total telah menemukan 31 jenazah korban akibat bencana alam longsor Sumedang. Menurut dia, saat ini tim masih terus menggencarkan proses pencarian mengingat masih ada sejumlah korban yang tertimbun tanah longsor saat ini.

"Hingga siang ini, jumlah korban yang berhasil ditemukan sebanyak 31. Korban yang masih dalam pencarian sebanyak 9 korban," ungkap Deden.

Proses evakuasi lanjutan korban longsor di Desa Cihanjuang, Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat. Foto: Humas SAR Bandung

Untuk operasi pencarian hari ini, Deden menuturkan, pihaknya masih akan memfokuskan proses pencarian di sekitar sektor 1 dan 2. Sektor itu, kata dia, merupakan lokasi yang pertama kali terdampak peristiwa tanah longsor tersebut.

"Operasi SAR hari ke-9 saat ini, fokus pencarian di Sektor 1 dan Sektor 2, rumah yang terdampak langsung longsoran pertama," kata Deden.

Diketahui, longsor di Desa Cihanjuang, Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, terjadi pada Sabtu kemarin, sekitar pukul 19.30 WIB. Sebelumnya, sempat terjadi longsor sekitar pukul 16.00 WIB.

Proses evakuasi lanjutan korban longsor di Desa Cihanjuang, Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat. Foto: Humas SAR Bandung

Longsoran pertama dipicu curah hujan tinggi dan kondisi tanah tidak stabil. Longsor susulan terjadi pada saat petugas masih melakukan evakuasi korban di sekitar area longsoran pertama.

Longsor kedua ini mengakibatkan lebih banyak korban tertimbun karena pada saat kejadian banyak warga dan tim SAR gabungan yang sedang melakukan evakuasi dan pendataan jumlah korban pada longsor pertama.