Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
2 Mahasiswa di Padangsidimpuan Tipu 100 Teman, Ngaku Joki Bayar UKT Tanpa Ribet
22 Februari 2025 15:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Dua mahasiswa dari Universitas Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) di Kota Padangsidimpuan, Sumut, yakni Nanda Musandi Lubis (25) dan Muhammad Andrian (25) ditangkap polisi pada Rabu (19/2) lalu.
ADVERTISEMENT
Keduanya menipu teman-teman sekampusnya dengan modus joki membayar uang kuliah (UKT) tanpa ribet.
“Jadi pelaku ini menjanjikan ada brosur, brosur yang digunakan pelaku itu dishare ke WhatsApp, brosur itu menjelaskan brosur bahwa bisa melalui kami tanpa melakukan antrean, dikenakan biaya admin dan lain lain,” kata Kapolres Padangsidimpuan AKBP Wira Prayatna kepada kumparan, Sabtu (22/2).
“Dengan adanya informasi itu mahasiswa kan mau nyaman, enak, enggak mau ribet sehingga melalui pelaku,” kata dia.
Awal Mula Kasus
Kasus ini mulanya terungkap usai pihak kampus melakukan pengecekan rekening koran pada Jumat (14/2). Mereka menyadari ada 6 transaksi. Sementara, jumlah slip setoran yang diterima kampus berjumlah 28.
Setelah itu, pihak kampus menghubungi pihak bank yakni BNI sebagai bank yang bekerja sama dengan kampus sebagai perantara pembayaran.
ADVERTISEMENT
Namun, pihak bank menjelaskan bahwa slip tersebut bukan slip resmi dari BNI.
Sementara itu, pihak kampus juga memanggil sejumlah mahasiswa sebagai pemilik bukti slip setoran.
“Mahasiswa tersebut mengatakan bahwa uang kuliah telah disetorkan ke Muhammad Andrian,” kata dia.
Lalu pihak kampus menjelaskan bahwa UKT yang dibayarkan tersebut belum masuk ke pihak kampus.
Atas kejadian itu, para korban membuat laporan ke Polres Padangsidimpuan. Andrian pun diinterogasi oleh pihak SPKT Polres Padangsidimpuan.
“Andrian mengakui bahwa disuruh Saudara Nanda untuk mengutip dari mahasiswa UMTS sebanyak lebih kurang 100 orang,” kata dia.
Mendapati klarifikasi itu, pihak kampus pun melakukan pengecekan laporan keuangan. Mereka menyadari ada selisih angka keuangan sebesar Rp 1,2 miliar untuk anggaran tahun 2023-3024.
ADVERTISEMENT
“Kemudian ada slip penyetoran sebanyak 59 lembar yang diserahkan mahasiswa ke bagian keuangan dengan jumlah belum yang belum disetor ke keuangan UMTS sebanyak Rp 86,5 juta untuk tahun anggaran 2024-2025,” kata dia.
Wira bilang, soal jumlah selisih Rp 1,2 miliar tersebut masih didalami apakah terlibat dengan aksi kedua pelaku atau tidak. Yang pasti, kata Wira, kedua pelaku mengaku baru beraksi selama tahun. Namun, belum ditotal angka keuntungan keduanya.
“Ya kalau kerugian 2023-2025 ya berdasarkan laporan pihak kampus. Tapi ini pendalaman, yang pastinya, versi tersangka baru satu tahun tapi pendalaman ya,” jelasnya.
Atas perbuatannya, kedua pelaku ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Padangsidimpuan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.