Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
2 Mahasiswa Tipu 100 Teman Bayar UKT Tanpa Ribet: Buat Judol hingga Beli Vespa
22 Februari 2025 16:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kapolres Padangsidimpuan AKBP Wira Prayatna mengungkap motif dua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) di Kota Padangsidimpuan, Sumut, menipu seratusan temannya.
ADVERTISEMENT
Keduanya adalah Nanda Musandi Lubis (25) dan Muhammad Andrian (25). Modus mereka adalah menjanjikan membayarkan uang kuliah tunggal (UKT) tanpa ribet. Padahal, UKT tersebut tidak dibayarkan sama sekali.
“Uangnya dipakai untuk belanja baju, pakaian ya,” kata Wira saat dikonfirmasi pada Sabtu (22/2).
“Ada untuk beli motor vespa, ada juga judi online,” sambungnya.
Aksi ini dilancarkan kedua pelaku dengan membuat brosur hingga membuat slip pembayaran palsu. Diketahui, para mahasiswa seharusnya membayarkan UKT melalui Bank BNI untuk mendapatkan slip yang sedianya diserahkan kepada pihak kampus.
“Adapun cara tersangka Ananda membuat slip pembayaran Bank BNI yaitu dengan cara mencetak sendiri slip pembayaran Bank BNI dengan menggunakan printer,” kata Wira pada Sabtu (22/2).
“Kemudian tersangka membuat tanda stempel Bank BNI sendiri, serta menandatangani sendiri tanda tangan teller bank,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, Andrian berperan menyebarkan brosur jasa bayar UKT tanpa ribet hingga mengumpulkan uang dari para mahasiswa.
Kasus ini mulanya terungkap usai pihak kampus melakukan pengecekan rekening koran pada Rabu (19/2). Mereka menyadari ada 6 transaksi yang terjadi pada Jumat (14/2). Sementara, jumlah slip setoran yang diterima kampus dari mahasiswa berjumlah 28.
Setelah itu, pihak kampus menghubungi pihak bank yakni BNI sebagai bank yang bekerja sama dengan kampus sebagai perantara pembayaran. Pihak bank pun menyatakan bahwa slip tersebut palsu.
Sejumlah mahasiswa yang jadi korban pun dipanggil dan diminta klarifikasi. Mereka pun mengungkap telah membayar via pelaku Andrian.
Pihak kampus pun langsung mengecek keuangan dan mendapati selisih anggaran Rp 1,2 M. UMTS pun melapor ke polisi. Kedua pelaku pun ditangkap pada Rabu (19/2) lalu.
ADVERTISEMENT
Namun belum diketahui, apakah selisih anggaran tersebut berkaitan langsung dengan aksi kedua pelaku atau tidak.
Atas perbuatannya, kedua pelaku ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Padangsidimpuan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.