2 Meninggal Diduga Keracunan di Gunungkidul: Konsumsi Urap dan Oseng

27 Mei 2024 18:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
12 Orang di Pedukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul diduga mengalami keracunan usai menyantap hidangan acara syukuran di salah satu rumah warga Kamis (23/5) silam. Mereka mengalami gejala diare, mual, hingga muntah.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah itu, 2 orang meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis pada Minggu (26/5) dan Senin (27/5).
Belasan warga ini diduga menyantap urap dan oseng.
"(Informasi) yang saya terima kemarin memang ada urap ada oseng dan lain sebagainya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Ismono, di Gunungkidul, Senin (27/5).
Untuk memastikan penyebab dugaan keracunan ini sampel muntahan dan kotoran dari pasien telah di kirim ke Laboratorium DIY untuk diuji. Hasil kemungkinan akan keluar dua minggu ke depan.
"Kan sudah terjadi agak lama (dugaan keracunan) pada Hari Kamis sehingga kita tidak bisa mengambil sampel makanan yang dimakan," jelasnya.
Dua Meninggal
Ismono menjelaskan dua warga yang meninggal yakni laki-laki berusia 60 tahun dan seorang anak perempuan berusia sembilan tahun.
ADVERTISEMENT
"Sampai hari ini terkonfirmasi dua kasus meninggal dugaan keracunan makanan yang satu meninggal kemarin pagi anak usia 9 tahun, perempuan. Dan hari ini yang dirujuk dari Rumah Sakit Wonosari ke Yogya itu laki-laki 60 tahun diduga juga karena keracunan makanan dan beliau mempunyai penyakit penyerta hipertensi dan gula," katanya.
Sementara itu masih ada tiga warga yang menjalani perawatan di rumah sakit terdiri dari satu anak-anak dan dua orang dewasa.
Hari ini, tim penyelidikan epidemiologi dari Dinkes Gunungkidul dan Dinkes DIY juga telah diterjunkan ke lokasi untuk mencari penyebab pasti dugaan keracunan ini.
Pada hari ini, Dinkes Gunungkidul juga telah memberikan instruksi ke puskesmas agar melakukan penyuluhan tentang keamanan dan pengolahan pangan. Terlebih saat ini di kabupaten tersebut tengah banyak hajatan warga.
ADVERTISEMENT