2 Pekan Usai Presiden Jovenel Moise Terbunuh, PM Haiti Pilih Mundur

20 Juli 2021 10:07 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt PM Haiti Claude Joseph. Foto: Ricardo Arduengo/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Plt PM Haiti Claude Joseph. Foto: Ricardo Arduengo/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelaksana Tugas (Plt) Perdana Menteri (PM) Haiti Claude Jospeh segera meletakkan jabatan. Jika tidak aral melintang Joseph bakal mundur pada Selasa (20/7/2021).
ADVERTISEMENT
Joseph saat ini menjabat sebagai orang nomor satu usai Presiden Jovenel Moise tewas terbunuh pada 7 Juli 2021. Dengan mundurnya Joseph diharapkan krisis politik di Haiti segera usai.
Haiti, negara termiskin di benua Amerika, mengalami rentetan krisis semenjak dinasti tangan besi Duvalier runtuh pada 1986. Bahkan sebelum Moise tewas terbunuh gejolak politik di Haiti berlangsung begitu sengit antara Joseph dan Ariel Henry.
Henry 71 tahun adalah ahli bedah syaraf yang ditunjuk Moise untuk menduduki jabatan PM menggantikan Joseph. Namun, sampai Moise terbunuh Henry tak pernah dilantik.
Presiden Haiti Jovenel Moise. Foto: Timothy A. Clary/AFP
Kini hampir dua pekan usai Moise terbunuh, Joseph dikabarkan setuju menyerahkan kekuasaan ke Henry.
Menurut pejabat Kemlu Haiti, Israel Jacky Canteve, sudah saatnya Joseph menyerahkan kekuasaan. Sebab, dunia internasional mengakui Henry sebagai kepala pemerintahan Haiti yang sah.
ADVERTISEMENT
"Joseph mengambil wewenang seiring terbunuhnya Moise hanya untuk memastikan keberlangsungan pemerintahan," ujar Cantave seperti dikutip dari Reuters.
"Sekarang dia harus menyerahkan kekuasaan ke Henry dan sudah ada konsensus untuk masa depan negara," sambung dia.
Pada awal pekan ini, kepada media Washington Post Joseph mengakui sudah bertemu empat mata dengan Henry. Dalam pertemuan itu dirinya mengaku siap mundur untuk kebaikan Haiti.