2 Pemuda di Malang Tenteng Senjata Bikin Warga Takut, Ternyata Mainan

4 Februari 2025 14:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Remaja yang terekam menenteng senjata api mainan di Jalan Mayjend Panjaitan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, ditangkap polisi pada Selasa (4/2). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Remaja yang terekam menenteng senjata api mainan di Jalan Mayjend Panjaitan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, ditangkap polisi pada Selasa (4/2). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Dua pemuda di Kota Malang, Jatim, berboncengan motor sambil menenteng benda mirip senjata api laras panjang. Mereka melintas di Jalan Mayjen Panjaitan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, pada Senin (3/2) siang. Kejadian itu sempat terekam kamera pengendara lainnya.
ADVERTISEMENT
Setelah mendapat laporan itu, polisi lalu menyelidiki dan menangkap kedua anak muda tersebut.
"Kami respons cepat atas aduan di media sosial dan berhasil menangkap dua remaja," ujar Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto saat jumpa pers di Polres Malang, Selasa (4/2).
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol M Sholeh, mengatakan dua anak muda tersebut ditangkap di rumah mereka pada Senin (3/2) malam.
Mereka adalah Syahputra (20 tahun) dan remaja berusia 16 tahun yang biasa dipanggil Cimeng.
"Kami amankan Putra ini dan satu anak masih 16 tahun, sehingga yang itu tidak kita hadirkan di sini," ujar Sholeh.
Dari hasil pemeriksaan, rupanya senjata yang mereka bawa merupakan senjata mainan yang terbuat dari plastik.
ADVERTISEMENT
"Dia action membawa senjata dan ternyata ini senjata mainan yang didapat di toko mainan," ucap Sholeh.
Atas aksi mereka itu, warga yang melintas sempat ketakutan meski senjata mainan tersebut tidak ditodongkan langsung ke warga.
"Cara bawanya saja kayak mau nodong, mungkin itu yang buat warga ketakutan," ungkap Sholeh.

Minta Maaf

Sementara itu, Putra mengaku bahwa senjata mainan itu ke rumah temannya untuk diberikan kepada adik temannya.
"Dibawa saja, mau dikasih ke adiknya teman saya buat mainan," kata Putra.
Ia juga tidak bermaksud untuk menakut-nakuti warga dengan membawa senjata mainan itu. Ia menyampaikan permintaan maaf telah membuat gaduh.
"Saya minta maaf kalau tindakan saya menakuti masyarakat. Saya hanya membawa dan mau ngasih ke adik teman saja," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dengan peristiwa ini, kedua remaja itu diberikan pembinaan agar tidak mengulanginya lagi.
"Kita lakukan pendalaman sementara karena sanksi korban nggak ada laporan terkait pengancaman, sehingga kita beri pembinaan dan ini bukan senjata api tapi senjata plastik mainan. Berkendara tidak pakai helm kita sanksi tilang pastinya," kata Sholeh.