2 Sapi di Sleman Terjangkit Virus LSD, Banyak Benjolan di Leher

26 Desember 2022 14:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sapi yang terkena LSD itu.
zoom-in-whitePerbesar
Sapi yang terkena LSD itu.
ADVERTISEMENT
Dua sapi di Kabupaten Sleman dilaporkan terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD). Sebuah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh virus.
ADVERTISEMENT
"Kemarin, saya dapat laporan sudah ditemukan dua kasus dan dikonfirmasi itu penyakit LSD. Saya minta agar para pemilik sapi di seluruh Sleman untuk jangan panik dan tetap waspada," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Senin (26/12).
Sebagai ilustrasi sapi: Sapi kurban milik Presiden Joko Widodo untuk disembelih di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (11/7/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman, menurut Kustini, sudah melakukan sejumlah penanggulangan termasuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat.
Lalu, peternak juga diminta tidak ragu melapor ke petugas apabila ternaknya terserang penyakit. Segera lakukan pula pemisahan ternak sakit atau isolasi dan rutin membersihkan kandang.
"Kandang ternak itu biosecurity-nya ditingkatkan, diberi desinfeksi secara rutin, ternak diberikan pakan yang bersih dan berkualitas, serta pengendalian lalu lintas hewan rentan dengan segera dilakukan vaksinasi LSD," jelas Kustini.
ADVERTISEMENT
Pemkab Sleman juga tengah meminta vaksin ke Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. Vaksinasi akan dilakukan sesegera mungkin.
Kepala DP3 Sleman Suparmono mengatakan kasus penyakit LSD ditemukan pada 20 Desember lalu. Dua sapi milik peternak di Beran Kidul, Tridadi, terinfeksi.
Gejala LSD di dua sapi yaitu muncul benjolan pada kulit. Pengakuan peternak, sapi dibeli di Pasar Hewan Ambarketawang Gamping dalam kondisi sehat pada 10 Desember 2022.
Beberapa hari setelahnya sapi kurang nafsu makan. Lalu timbul benjolan-benjolan kecil di area leher. Kasus ini kemudian dilaporkan kepada dokter hewan setempat.
"Investigasi oleh Balai Besar Veteriner Wates pada 22 Desember. Hasil uji laboratorium pada 23 Desember menunjukkan hasil positif LSD," kata Suparmono.
ADVERTISEMENT