2 Siklon Mendekat ke DIY, Waspadai Cuaca Ekstrem

3 Februari 2025 9:34 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria mengendarai sepeda motor di tengah banjir setelah hujan deras di Pasir Mas, negara bagian Kelantan, Malaysia, Selasa (3/12/2024). Foto: Hasnoor Hussain/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria mengendarai sepeda motor di tengah banjir setelah hujan deras di Pasir Mas, negara bagian Kelantan, Malaysia, Selasa (3/12/2024). Foto: Hasnoor Hussain/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad menyebut ada dua siklon akan mendekat ke DIY. Puncaknya diperkirakan mulai 5 Februari.
ADVERTISEMENT
Informasi ini berdasarkan rapat koordinasi strategi mitigasi dalam menghadapi cuaca ekstrem di wilayah DIY yang digelar BMKG DIY dengan Pemda DIY pada Sabtu (1/2) lalu.
"Kemarin dari BMKG menyampaikan bahwa mulai seminggu ke depan, tepatnya nanti di 5 Februari nah itu kan kemudian seminggunya diperkirakan ada siklon, dua siklon yang mendekat ke DIY, siklon 99S dan siklon 90S," kata Noviar dalam keterangan kepada wartawan, Senin (3/2).
Saat ini, siklon itu berada di selatan Samudera Hindia. Dua siklon itu akan berpotensi meningkatkan curah hujan di atas rata-rata dari sedang sampai lebat.
"Yang juga berpotensi terhadap longsor, berpotensi juga terhadap banjir dan pohon tumbang. Nah, itu yang kemarin diingatkan oleh BMKG supaya kita di DIY siap siaga dan menjauhi zona-zona yang diperkirakan berbahaya," terangnya.
ADVERTISEMENT
Potensi bahaya pertama adalah tingginya gelombang yang akan meningkat antara tiga sampai lima meter di sepanjang pantai.
"Kemudian nanti yang di daerah-daerah rawan longsor, kita kan sudah ada punya petanya. Yang terutama di daerah perbukitan Menoreh dan juga di daerah-daerah perbukitan lainnya," terangnya.
Ilustrasi hujan deras. Foto: Shutterstock
Rapat Sabtu lalu itu juga diikuti sejumlah pemerintah kabupaten-kota. Diimbau kepada bupati-wali kota untuk bisa memberikan informasi ini secara luas untuk antisipasi sejak dini.
Noviar mengatakan potensi wisata tetap dibuka. Hanya saja ketika ada peningkatan gelombang, harapannya tak ada wisatawan yang berenang.
"Kemudian para nelayan juga nanti kan kemarin juga dari ke dinas kelautan juga ikut (rapat). Jadi kalau seandainya nanti betul terjadi di tanggal 5 itu maka nelayan dilarang melaut, gitu," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk di wilayah pegunungan, Noviar mengatakan jika hujan durasinya lama, masyarakat diminta menghindari daerah-daerah yang sudah ada rekahan supaya tak kena longsor.