Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
2 WNI Ditangkap karena Bantu Buat KTP Palsu untuk Buronan Thailand Chaowalit
1 Juni 2024 15:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Dua WNI ditangkap karena bantu pelariannya," kata Kabagjatinter Sekretariat NCB Divhubinter Polri, Kombes Audie Latuheru, saat dihubungi, Sabtu (1/6).
Audie menyebut, 2 WNI itu membantu pelarian Chaowalit dengan membuatkannya Kartu Tanda Penduduk (KTP) palsu.
"Itu dia ngebantuin itu bikinin KTP palsu," ungkap Audie.
Namun, Audie tak bisa menjelaskan lebih jauh terkait identitas kedua WNI itu. Sebab, penanganan perkara dilakukan oleh Polda Sumatera Utara.
Chaowalit Nyamar Jadi 'Sulaiman'
Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti sebelumnya mengungkapkan, selama pelariannya di Indonesia, Chaowalit rupanya menggunakan KTP palsu dengan nama Sulaiman.
"Iya (Chaowalit pakai KTP palsu bernama Sulaiman)," kata saat dikonfirmasi, Jumat (31/5).
Selain itu, selama kabur ke Indonesia, Chaowalit berpura-pura bisu. Diduga, hal ini untuk menutupi dirinya yang tidak bisa berbahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Iya (Chaowalit berpura-pura) bisu," ungkap Krishna.
Siapa Chaowalit Thongduan?
Chaowalit adalah buronan yang paling dicari di Thailand. Diberitakan Bangkok Post, Chaowalit Thongduan alias Sia Paeng Nanod (38), merupakan tahanan kasus percobaan pembunuhan terhadap seorang polisi dalam rangkaian percobaan penculikan pada 2 September 2019 di provinsi Phatthalung, Thailand.
Dia divonis 20 tahun enam bulan oleh Pengadilan Phatthalung pada Januari 2022. Chaowalit lalu dipindahkan ke penjara Nakhon Si Thammarat pada 7 Agustus 2023.
Pada 20 Oktober 2023, Chaowalit dibawa sipir penjara ke RS Maharat Nakhon Si Thammarat untuk perawatan gigi. Setelah sampai di sana, dokter menunda pemeriksaan itu.
Saat hendak dibawa kembali ke Penjara, Chaowalit terjatuh ke lantai. Ia lalu dirawat di lantai 6 rumah sakit tersebut. Di tempat tidur kakinya diborgol, sementara ada 2 sipir yang ditugaskan untuk mengawasinya.
ADVERTISEMENT
Pada Minggu 22 Oktober pagi, Chaowalit dilaporkan hilang. Polisi dan tentara Thailand ditugaskan membantu pencarian Chaowalit. Komandan penjara menawarkan hadiah 100 ribu Baht bagi yang mengetahui keberadaan Chaowalit.
Sampai pada akhirnya Chaowalit ditangkap di Badung, Bali pada Kamis (30/5) pagi.
Chaowalit tercatat terlibat dalam 12 kasus kriminal. Kasus yang melibatkan Chaowalit di antaranya percobaan pembunuhan, penyusupan dan kepemilikan senjata ilegal, dan bahan peledak tingkat militer.