Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
2 WNI Jadi Korban TPPO di Filipina, Pulang ke Indonesia Malah Bisnis Judi Online
21 Februari 2025 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Bareskrim Polri mengungkap jaringan judi online internasional yang menggunakan server jaringan Eropa. Sebanyak 9 orang ditangkap, dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
ADVERTISEMENT
Dari 9 orang tersebut, ada dua orang yang pernah menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Filipina. Mereka adalah AT dan WY, yang ditangkap di Batam, Kepulauan Riau. Tapi, setelah keduanya pulang ke Indonesia, mereka justru mengembangkan judi online.
“Ada pun yang bersangkutan itu bekerja semacam ini setelah, boleh dikatakan setelah mendapat ilmu di sana. Mendapat ilmu di sana, dia mencoba mengembangkan sendiri dengan berkomunikasi karena dia mempunyai pengalaman waktu di Filipina berhubungan dengan yang tadi kami sampaikan, yang ada di berbagai negara, dikembangkan dia sendiri di sini,” kata Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (21/2).
AT dan WY sebelumnya bekerja di Filipina dalam jaringan judi online yang terhubung ke beberapa negara. Di sana, mereka belajar cara mengoperasikan platform, mengelola keuangan, serta menghindari pengawasan aparat hukum.
ADVERTISEMENT
Setelah kembali ke Indonesia, mereka memanfaatkan pengalaman tersebut untuk membuka jaringan sendiri.
Namun, Djuhandhani menjelaskan bahwa tidak semua tersangka dalam kasus ini adalah korban TPPO. Dari sembilan yang ditangkap, hanya AT dan WY yang memiliki latar belakang tersebut.
Terkait hal ini, Polri berencana berkoordinasi dengan Direktorat TPPO-PPA serta kementerian terkait guna memberikan edukasi dan sosialisasi bagi korban TPPO agar tidak kembali ke dunia kejahatan.
“Terkait dua orang anggota TPPO ini juga menjadi bahan kita lebih lanjut. Kami akan berkoordinasi dengan Direktorat TPPO-PPA,” ujarnya
“Ini juga mungkin menjadi bahan kami untuk lebih lanjut berkoordinasi dengan kementerian terkait,” tambahnya.
Jaringan Judi Online Server Eropa
Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri mengungkap kasus judi online. Dalam pengungkapan ini, polisi menangkap sembilan tersangka yang terafiliasi dengan situs 1*BE*, sebuah situs judi online yang servernya berbasis di Eropa.
ADVERTISEMENT
Djuhandhani menjelaskan, pengungkapan jaringan judi online ini dilakukan secara bertahap. Penindakan pertama dilakukan pada 12 November 2024 di lima lokasi, yakni Cianjur (tiga titik), Tangerang, dan Depok. Dari operasi ini, polisi menangkap lima tersangka.
Setelah melakukan pengembangan, polisi kembali melakukan penindakan pada 11 Februari 2025 di dua provinsi, yakni Riau dan Kepulauan Riau. Empat tersangka tambahan ditangkap.
Djuhandhani menjelaskan bahwa situs judi online 1*BE* beroperasi dengan server berbasis di Eropa. Di Indonesia, para pelaku menggunakan domain 1*be*in**.com dan berperan sebagai agen yang merekrut pemain lokal.