Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
20 Nama Calon Pimpinan dan Dewas KPK Melaju ke Babak Terakhir
2 Oktober 2024 6:48 WIB
·
waktu baca 8 menitADVERTISEMENT
Jumlah calon pimpinan dan pengawas lembaga antirasuah semakin meruncing. Panitia Seleksi (Pansel) telah merampungkan pekerjaannya dan menyerahkan 10 nama Calon Pimpinan dan 10 nama Calon Dewan Pengawas KPK ke Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
20 nama yang diserahkan itu merupakan mereka yang lolos dalam seleksi terakhir di tahap Pansel KPK yakni wawancara dan tes kesehatan.
Selanjutnya, Jokowi akan menyerahkan nama-nama tersebut ke DPR RI untuk menjalani fit and proper test. DPR akan memilih masing-masing lima nama untuk menjadi Komisioner dan Dewas KPK 2024-2029.
"Nanti Bapak Presiden serahkan ke DPR, nanti Komisi III DPR akan memilih 5," jelas Ketua Pansel KPK Muhammad Yusuf Ateh beberapa waktu lalu.
Cara Pansel Menentukan 20 Nama
Wakil Ketua Pansel, Arief Satria, mengungkapkan kriteria utama yang digunakan dalam menentukan para calon terpilih.
"Satu integritas, dua kapabilitas, tiga adalah akseptabilitas. Jadi reputasi dan kemudian kepercayaan publik juga menjadi salah satu pertimbangan dalam kami menentukan," kata Arief, kemarin.
ADVERTISEMENT
Proses penetapan kriteria tersebut tidak hanya berdasarkan pertimbangan internal Pansel, tetapi juga melibatkan masukan dari berbagai kalangan. Mulai dari akademisi, pebisnis, hingga organisasi masyarakat sipil (CSO), semuanya diundang untuk memberikan pandangan mengenai sosok ideal yang diperlukan untuk memimpin KPK dan menjadi Dewan Pengawas.
"Dan itu merupakan bagian dari upaya kita untuk menampung aspirasi, kira-kira sosok seperti apa yang diperlukan untuk bisa menjalankan tugas dan fungsi sebagai pimpinan KPK dan cadewas," ucap dia.
Pansel juga memperhatikan rekam jejak para calon melalui masukan dari berbagai instansi pemerintah yang memiliki kewenangan untuk menilai. Menurut Arief, masukan dari masyarakat juga menjadi salah satu komponen penting yang tidak diabaikan dalam proses seleksi.
Daftar 10 Capim Terpilih
ADVERTISEMENT
Agus Joko Pramono adalah mantan Wakil Ketua BPK. Ia pernah menjabat Anggota III (2013-2014) dan Anggota II BPK (2014-2018).
Pendidikan formal yang dijalaninya diawali dari STAN dan dilanjutkan dengan pendidikan Magister Akuntansi di UGM. Ia pun menempuh pendidikan Doktoral Ilmu Pemerintahan Unpad.
Ahmad Alamsyah Saragih pernah menjadi Pimpinan Ombudsman RI serta Ketua Komisi Informasi Publik (KIP). Tokoh yang berlatar ekonom ini juga disebut pernah berkiprah di lembaga nonpemerintah.
Djoko Poerwanto merupakan pejabat Polri dengan pangkat Inspektur Jenderal (Irjen) alias jenderal bintang 2. Saat ini, dia menjabat Kapolda Kalteng.
Sebelumnya, dia pernah menjabat Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri lalu Kapolda NTB.
Fitroh Rohcahyanto merupakan seorang jaksa. Ia pernah lama bertugas di KPK, selaku jaksa penuntut umum hingga kemudian menjadi Direktur Penuntutan KPK. Pada Februari 2023, ia dikembalikan ke Kejaksaan Agung.
ADVERTISEMENT
Ibnu Basuki Widodo adalah seorang hakim. Ia pernah bertugas di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kemudian menjadi Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Manado.
Saat ini, dia menjabat sebagai Hakim Tinggi Pemilah Perkara Pidana Khusus Mahkamah Agung.
Ida Budhiati adalah mantan Komisioner KPU. Ia juga lama berkiprah menjadi Pimpinan DKPP. Dalam 10 besar Capim KPK ini, ia menjadi salah satu dari 2 perempuan yang masih lolos.
Johanis Tanak merupakan petahana Pimpinan KPK yang masih lolos hingga tahap akhir. Ia berlatar belakang sebagai seorang jaksa.
Saat aktif menjadi jaksa, ia pernah menjabat Direktur Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung. Pada 2019, ia lolos seleksi 10 besar Capim KPK yang ikut fit and proper test di DPR.
ADVERTISEMENT
Namun, ia tidak terpilih menjadi 5 orang Capim KPK yang kemudian dipilih DPR. Meski demikian, ia kemudian dipilih menjadi Pimpinan KPK setelah Lili Pintauli mundur lantaran diduga terlibat kasus gratifikasi.
Saat ini, Michael Rolandi Cesnanta Brata menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta. Sebelumnya ia lama berkiprah sebagai auditor.
Ia pernah bertugas di BPKP Perwakilan Provinsi Sumut, Inspektur di Inspektorat DKI Jakarta, hingga Direktur pada BPKP.
Poengky Indarti saat ini menjabat Komisioner Kompolnas dari unsur tokoh masyarakat. Bersama Ida Budhiati, ia menjadi salah satu srikandi yang lolos 10 besar Capim KPK.
Alumni Fakultas Hukum Universitas Airlangga itu pernah berkiprah di LBH Surabaya hingga YLBHI Jakarta. Berlatar belakang pengacara yang sering mengangkat isu penindasan masyarakat. Ia pun tercatat menjadi salah satu pendiri Imparsial.
ADVERTISEMENT
Setyo Budiyanto merupakan perwira polisi berpangkat Komisaris Jenderal alias jenderal bintang 3. Saat ini, dia menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian.
Ia pernah bertugas di KPK dengan menjabat sebagai Direktur Penyidikan. Setyo pun pernah menjabat Kapolda NTT serta Kapolda Sulut.
Daftar 10 Calon Dewas Terpilih
Benny merupakan alumnus Fakultas Hukum Universitas Krisnadwipayana, dengan gelar sarjana yang ia dapatkan pada tahun 1992. Sebelumnya ia sudah terlebih dahulu mengenyam Pendidikan AKABRI Kepolisian pada 1977.
Setelah lulus dari Universitas Krisnadwipayana, Benny kemudian melanjutkan studinya di Universitas Indonesia, dengan mengambil program S2 dalam bidang Kajian Ilmu Kepolisian dan berhasil lulus pada tahun 2002. Ia pun resmi mendapatkan gelar doktor di bidang yang sama di Universitas Indonesia pada tahun 2008.
ADVERTISEMENT
Berbagai jabatan pernah diembannya kala berkarier di institusi Polri. Dikutip dari laman resmi Kompolnas, ia tercatat pernah menjadi penyidik Densus 88 Antiteror Polri dan juga Kepala Unit I/Keamanan Negara-Separatis.
Ia juga pernah dipercaya menjadi Wakil Sekretaris NCB-Interpol Indonesia. Kemudian, menjabat sebagai salah satu direktur di BNN dengan menyandang pangkat Brigjen. Pangkatnya naik satu tingkat kala diamanahi sebagai Deputi Pemberantasan Narkotika BNN pada 2012-2013. Kini, Benny menjabat sebagai Ketua Harian Kompolnas.
Chisca merupakan perempuan yang memiliki latar belakang hukum dan perbankan. Ia merupakan seorang advokat. Kariernya di bidang perbankan dari kurun 1991 hingga 2008. Kini, ia menjalani kariernya di firma hukum yang dibentuknya, yakni CMKP Law.
Elly Fariani tercatat pernah menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Sebelum menjabat sebagai Irjen Kemenkominfo, Elly merupakan Kepala Pusat Penelitian, Pengembangan, dan Pengawasan BPKP.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga pernah Anggota Komite Audit PT Pupuk Indonesia (Persero).
Gusrizal merupakan pria kelahiran Jambi, 22 Mei 1958. Pendidikan terakhirnya adalah S2 Hukum Perdata di Universitas Andalas.
Karirnya di bidang kehakiman juga tak bisa disepelekan. Gusrizal beberapa kali pernah menjabat sebagai ketua pengadilan.
Mulai dari Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Jambi, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin, Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh, dan Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin.
Gusrizal juga dikenal sebagai mertua dari komika Kiky Saputri. Saat seleksi wawancara, pernikahan anak Gusrizal dengan Kiky Saputri sempat disinggung oleh satu panelis. Pernikahan itu sempat menuai kritik lantaran berlangsung secara mewah namun dianggap tidak sinkron dengan jumlah kekayaan Gusrizal.
ADVERTISEMENT
Namun, saat wawancara itu, ia mengeklaim bahwa biaya pernikahan anaknya hampir semuanya berasal dari endorse Kiky Saputri. Saat dihitung, sisa biaya yang dikeluarkan adalah seperempatnya.
Hamdi Hassyarbaini merupakan pria yang berlatar belakang karier di dunia auditor. Ia mengenyam gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia di Jakarta pada tahun 1986 dan gelar Magister Management Akuntansi dari Universitas Indonesia di Jakarta pada tahun 1991.
Hamdi sempat berkarier dengan menekuni dunia Pasar Modal di PT. Bursa Efek Indonesia pada Maret 1995 sampai Desember 1999 sebagai Kepala Internal Audit. Berbagai jabatan lainnya sempat diemban Hamdi, yakni Kepala Divisi Keanggotaan Bursa, Kepala Divisi Finance, Kepala Divisi Trading, dan kemudian menjabat Kepala Divisi Pengawasan Pasar Modal.
ADVERTISEMENT
Heru Kresna Reza merupakan pria kelahiran 20 Oktober 1960. Ia meraih gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara dari Universitas 17 Agustus 1945 pada tahun 1990 dan Sarjana Hukum Keperdataan Universitas Islam Jakarta pada tahun 1990, Magister di Universitas Indonesia pada tahun 1996, dan Institut Pertanian Bogor pada tahun 2006.
Saat ini, Heru menjabat sebagai Komisaris Independen PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo). Sebelum mengemban jabatan itu, Heru menjabat sebagai Auditor Utama Keuangan Negara VII di BPK RI dan Auditor Utama Keuangan Negara I di BPK RI.
Tak banyak informasi yang memuat soal Iskandar Mz. Namun, berdasarkan penelusuran, Iskandar Mz merupakan eks penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Korupsi Mabes Polri.
ADVERTISEMENT
Mirwazi merupakan salah satu calon Dewas KPK yang kini menjabat sebagai Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNN Provinsi Aceh.
Sumpeno merupakan salah satu calon Dewas KPK yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Ia tercatat juga pernah menjabat sebagai Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Denpasar.
Sumpeno juga pernah mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Tak hanya itu, jabatan penting lainnya yang pernah diembannya di dunia peradilan adalah Ketua di PN Bengkalis Riau, Wakil Ketua PN Pekalongan, Ketua PN Cibinong, Wakil Ketua PN Balikpapan, dan Ketua PN Balikpapan.
Kini, Sumpeno tercatat menjabat sebagai Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Wisnu Baroto merupakan salah satu calon Dewas KPK yang berasal dari institusi kejaksaan. Dikutip dari berbagai sumber, Wisnu pernah mengemban amanah sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan.
ADVERTISEMENT
Kemudian, ia juga pernah menjabat sebagai Staf Ahli Jaksa Agung bidang Pidana Umum. Selain itu, Wisnu sebelumnya juga pernah tercatat sebagai Aspidum Kejati Sulawesi Selatan dan Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bandung.
Jokowi Terima Nama-nama dari Pansel
Presiden Jokowi telah menerima hasil seleksi calon pimpinan KPK dan Dewas KPK di Base Off Lanud Halim Perdana Kusuma, kemarin.
"Pada hari ini, Selasa, 1 Oktober 2024, pukul 13.00 WIB, Bapak Presiden telah menerima Panitia Seleksi Capim KPK dan Calon Dewas KPK di Ruang Holding, Base Off Lanud Halim Perdana Kusuma," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dalam keterangannya, Selasa (1/10).
"Pada kesempatan itu, Pansel menyerahkan dokumen tentang hasil seleksi Capim KPK dan Calon Dewas KPK," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Setelah menerima nama-nama tersebut, Jokowi melanjutkan kunjungan kerja.
"Setelah menerima Pansel, Presiden langsung berangkat ke NTT untuk kunjungan kerja," ucap dia.