20 Orang Perwakilan Aksi 287 Akan Serahkan Simbol Uji Materi ke MK

Jubir GNPF MUI, Kapitra Ampera (Foto: Iqra Ardhini/kumparan)

Beberapa orang perwakilan Aksi 287 yang diinisiasi oleh Presidium Alumni 212, akan menyerahkan simbol uji materi Perppu Ormas ke Mahkamah Konstitusi. Penyerahan simbol uji materi tersebut akan dilakukan bersamaan dengan aksi 287 yang akan digelar siang ini.

Anggota Tim Advokasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), Kapitra Ampera mengatakan, mereka didaulat menjadi simbol penyerahan uji materi Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Masyarakatan (Ormas). 

"Secara simbolis yang akan mengajukan uji materi atau judicial review Perppu Ormas didampingi dan atau diwakili tim advokasi, untuk bertemu perwakilan MK," kata Kapitra melalui pesan singkat, Jumat (28/7). 

Menurutnya jumlah perwakilan massa yang akan datang ke MK sekitar 20 orang. Kapitra jadi salah satu yang akan ikut menemui perwakilan MK.

Selain Kapitra, ada juga nama-nama Nasrullah Nasution, Rangga Lukita Desnata, Denny Azani B. Latief, Ismar Syarifuddin, sebagai pewakilan massa aksi 287. Penyerahan draf uji materi itu rencananya juga disebut bakal dipimpin oleh kuasa hukum HTI, Yusril Ihza Mahendra.

Kapitra memastikan, penyerahan uji materi ke MK bakal dilakukan setelah ibadah salat Jumat. Namun belum bisa dipastikan apakah seluruh peserta aksi 287 bakal turut ikut serta long march menuju MK. 

Masjid Istiqlal tampak masih sepi (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)

Awalnya massa aksi 287 berencana untuk melakukan demo ke Istana Kepresidenan, namun rencana itu dibatalkan. Sejauh ini, Pantauan kumparan (kumparan.com) di lokasi, massa aksi 287 masih terpusat di Masjid Istiqlal. Usai salat Jumat, massa dikabarkan akan melakukan long march ke bundaran Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Data dari pihak kepolisian mencatat peserta aksi 287 bukan hanya datang dari Jakarta. Ada juga massa luar kota seperti Serang, Purwakarta, Sukabumi, Tasikmalaya, Garut dan beberapa wilayah lainnya di Jawa Barat. Mereka tiba di Jakarta menggunakan kendaraan pribadi, bus, dan KRL.

Reporter: Ferio Pristiawan