20 Pendaki Ilegal Gunung Merapi: Nangis Ketika Ditangkap, Bakal Diblacklist

14 April 2025 14:21 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
20 pendaki ilegal di Gunung Merapi diamankan petugas Balai TNGM dan kepolisian di Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (13/4/2025). Foto: Balai Taman Nasional Gunung Merapi
zoom-in-whitePerbesar
20 pendaki ilegal di Gunung Merapi diamankan petugas Balai TNGM dan kepolisian di Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (13/4/2025). Foto: Balai Taman Nasional Gunung Merapi
ADVERTISEMENT
20 pendaki ilegal yang naik Gunung Merapi melalui jalur pendakian Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, ditangkap petugas Balai Taman Nasional Gunung Merapi (Balai TNGM) dan kepolisian, Minggu (13/4).
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana perkembangan terkini kasus tersebut?
"Ada 5 orang yang masih SMK dan ujian hari ini. Semalam terpaksa kita pulangkan untuk ujian hari ini. 15 orang kita suruh tidur di kantor resort dan mintai keterangan. Besok kita panggil beserta orang tuanya," kata Kepala Balai TNGM Muhammad Wahyudi di kantornya, Senin (14/3).
Wahyudi menjelaskan, 20 pendaki ilegal ini sudah tahu pendakian Gunung Merapi ditutup sesuai dengan rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) selaku otoritas pemantau aktivitas gunung api. Gunung Merapi saat ini berstatus Siaga.
"Mereka sudah tahu risikonya mendaki ilegal tapi coba-coba. (Mungkin ingin) Dianggap keren. Mungkin untuk dapat follower banyak.

Bohong ke Ortu

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi (SPTN) Wilayah II Klaten-Boyolali, Ruky Umaya, mengatakan puluhan pendaki ini berbohong ke orang tuanya dengan mengaku naik ke Gunung Andong, Magelang.
ADVERTISEMENT
"Kita kemarin juga menghubungi pihak keluarga orang tua. Kita hubungi langsung di Polsek. Yang nangis malah anaknya," kata Ruky.
"Ditelepon pamitnya (pada orang tua) ke Gunung Andong. Ternyata naiknya ke Merapi," kata Ruky.
20 pendaki ilegal di Gunung Merapi diamankan petugas Balai TNGM dan kepolisian di Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (13/4/2025). Foto: Balai Taman Nasional Gunung Merapi

Diawali Akun TikTok

20 pendaki ini berasal dari berbagai daerah mulai dari Sragen, Kulon Progo, hingga Yogyakarta. Salah satu dari pendaki itu sebelumnya membuat postingan di TikTok soal puncak dan Pasar Bubrah dengan kata-kata yang memancing.
"Memancing untuk naik (merapi) mendapatkan informasi tadi dibuat WA grup untuk buat pendakian yang dikoordinir oleh pemilik akun," katanya.
Mereka janjian di sebuah minimarket di Cepogo, Kabupaten Boyolali dan naik ke Merapi pada Minggu (13/4) pukul 02.00 WIB.
Pada pukul 05.00 WIB petugas menemukan 12 motor terparkir di parkiran New Selo yang diduga milik pendaki. Petugas kemudian menunggu para pendaki ini turun.
ADVERTISEMENT
"Koordinasi polsek dan koramil kita tunggu atasnya New Selo turun pertama 4 orang. Yang 3 tidak mengaku. Hanya bilang jalan-jalan. Yang 1 ngaku. Keempatnya ngaku kita bawa ke polsek pembinaan," katanya.
"16 lainnya ditunggu 1 jam belum turun. Kita duga ada yang memberi tahu atau insting mereka tidak turun akhirnya 2 petugas menyisir naik belum sampai naik ternyata mereka turunnya melipir tidak melalui jalur pendakian di awal. Ketemunya di bawah New Selo," bebernya.
20 pendaki ilegal di Gunung Merapi diamankan petugas Balai TNGM dan kepolisian di Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (13/4/2025). Foto: Balai Taman Nasional Gunung Merapi
Mereka kemudian dimintai keterangan, identitas, hingga alat komunikasi mereka. Dari pemeriksaan ternyata benar mereka sampai ke Pasar Bubrah.
"Yang mengkoordinir menggunakan HT kecil untuk para pesertanya. Dan sampai saat ini info sementara kita melakukan panggilan pendalaman info 20 ini masih kita gali lagi. Karena kemarin dari sore sampai dini hari masih banyak yang bisa digali terhadap aktivitas yang mereka lakukan," katanya.
ADVERTISEMENT
Petugas masih mendalami apakah ada transaksi antara pendaki dengan pendaki yang menjadi koordinator.
Sementara untuk sanksi juga akan diberikan setelah pemeriksaan selesai. Salah satu ancamannya adalah di-blacklist naik Merapi.
"Sanksi akan menunggu hasil terakhir. Karena tiap orang dari 20 orang ini beda-beda ada yang koordinir, ada ikut temannya, ada yang mengakui, ada tidak mengakui, ada 2 orang yang HP tidak ada identitas tidak ada," ujarnya.