20 TKI di Arab Saudi Akan Dieksekusi Mati

20 Maret 2018 19:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri mengungkapkan masih ada sekitar 20 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi yang akan menjalani eksekusi mati.
ADVERTISEMENT
Angka tersebut, berdasarkan data Kemenaker tahun 2011-2018. Berdasarkan data tersebut, terdapat 102 TKI yang awalnya divonis hukuman mati. Namun, sekitar 79 TKI telah berhasil dibebaskan oleh pemerintah Indonesia.
"Jumlah kasusnya ada 102, yang bebas 79 TKI dan yang dieksekusi ada 3 TKI dan on going (akan dieksekusi) 20 TKI," ujar Hanif di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/3).
Kota Mekkah, Arab Saudi (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Kota Mekkah, Arab Saudi (Foto: Pixabay)
Hanif mengatakan, pemerintah terus berupaya dalam membantu membebaskan atau meringankan pidana para TKI yang divonis hukuman mati.
Khusus kasus hukuman pancung bagi Muhammad Zaini Misrin, TKI asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Hanif mengatakan, upaya ekstraordinary telah dilakukan. Mulai dari langkah advokasi pendampingan hukum, langkah diplomatik, nondiplomatik, hingga multi track dengan menggunakan semua jalur juga telah dilakukan.
Demonstrasi di depan Kedubes Arab Saudi (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Demonstrasi di depan Kedubes Arab Saudi (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Bahkan, dalam tiga kali pembicaraan dengan Raja Salman, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah melobi agar Zaini bisa dimaafkan dan dibebaskan dari hukuman mati.
ADVERTISEMENT
"Surat secara resmi juga sudah, mungkin nota diplomatik kita itu kalau enggak salah 40-an kali, kemudian juga keluarga sudah dibawa ke sana, kemudian jalur-jalur kultural misalnya minta maaf, baik dari ahli waris, lembaga permaafan di sana semuanya sudah dilakukan," pungkas dia.
Pemerintah Arab Saudi telah menghukum pancung Zaini pada Minggu (18/3) kemarin. Zaini dihukum pancung karena diduga dipaksa mengakui pembunuhan yang sebenarnya tak pernah ia lakukan.