Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
20 WNI Korban TPPO di Myanmar Berhasil Dievakuasi ke Perbatasan Thailand
6 Mei 2023 22:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia melalui KBRI Yangon dan KBRI Bangkok berhasil membebaskan 20 WNI yang jadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar. Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, menyebut saat ini seluruh WNI itu sudah berhasil keluar dari wilayah konflik di Myawaddy, Myanmar.
ADVERTISEMENT
"Melalui kerja sama KBRI Yangon dengan jejaring lokal yang memiliki akses ke wilayah Myawaddy. Para WNI dapat dibebaskan dan dibawa menuju perbatasan Thailand," ucap Judha dalam keterangannya, Sabtu (6/5).
Judha mengungkapkan, evakuasi ini terbagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama pada Jumat (5/5), dan gelombang berikutnya sehari kemudian.
"Ke-20 WNI berhasil dibawa ke perbatasan dalam dua gelombang, yaitu pada 5 Mei 2023 sebanyak 4 orang, dan 6 Mei 2023 sebanyak 16 orang," ungkapnya.
Setelah itu, Tim Perlindungan WNI KBRI Bangkok akan membawa mereka menuju Bangkok. Proses pemulangan ke Indonesia akan dilakukan melalui kota tersebut.
"Untuk proses pemulangan, KBRI Bangkok akan berkoordinasi dengan otoritas Thailand untuk perizinan repatriasi ke Indonesia," pungkas Judha.
ADVERTISEMENT
Keluarga 20 WNI yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) itu sebelumya telah melapor ke Bareskrim Polri. Mereka membuat laporan bagi perekrut berinisial P dan A.
Laporan yang mereka buat telah diterima dengan nomor laporan STTL/158/V/2023/ BARESKRIM.
Puluhan WNI yang diduga menjadi korban perdagangan orang ini pertama kali diketahui setelah viralnya unggahan melalui akun Instagram @bebaskankami.
Para WNI itu disebut dipaksa bekerja sebagai scammer. Bahkan, mereka juga disiksa dan disekap selama berada di sana.