200 Lebih Pengungsi Somalia Ditolak Masuk AS

31 Januari 2017 3:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sejumlah pengungsi asal Somalia dan Yaman. (Foto: Dok. UNHCR)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pengungsi asal Somalia dan Yaman. (Foto: Dok. UNHCR)
Dampak kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang ditandatangani pada 25 Januari 2017 lalu kembali menimbulkan pilu. Sekitar 286 pengungsi asal Somalia gagal berangkat ke AS setelah mendapat kabar dari lembaga International Organization for Migration bahwa penerbangan mereka dibatalkan akibat kebijakan kontroversial Trump tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya pada Senin pagi (30/1), satu keluarga asal Irak yang hendak berangkat ke AS dari bandara Kairo, Mesir, juga batal berangkat ke AS meski telah memiliki visa yang sah.
Somalia termasuk dalam daftar tujuh negara muslim yang warganya ditolak masuk ke AS selama 90 sehari berdasarkan isi dari Executive Order. Negara lain yang termasuk dalam tersebut adalah Suriah, Iran, Irak, Libya, Sudan dan Yaman.
Konflik di Somalia. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Konflik di Somalia. (Foto: Reuters)
Somalia merupakan negara yang terus dilanda konflik perang sipil dan terorisme. Sejak kejatuhan rezim Presiden Siad Barre pada 1991, Somalia tidak lagi memiliki pemerintahan yang stabil, bahkan sejumlah daerah di negara tersebut dikuasai kelompok teroris Al-Shabaab yang merupakan bagian dari Al-Qaeda dan ISIS.
Dilansir Associated Press, 286 pengungsi Somalia yang ditolak masuk AS tersebut merupakan sebagian kecil dari 13.000 pengungsi Somalia yang telah mendapatkan izin untuk masuk ke AS oleh United States Citizen and Immigration Services sebelum kebijakan imigrasi Trump dikeluarkan. Para pengungsi tersebut selama ini menempati kamp pengungsian di negara Kenya.
ADVERTISEMENT