news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

200 Orang Ditangkap Usai Aksi Hari Perempuan Internasional di Istanbul

9 Maret 2025 10:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para perempuan memegang spanduk dalam sebuah pawai untuk memperingati Hari Hak Asasi Perempuan Internasional di dekat Taksim Square, di Istanbul, Sabtu (8/3/2025). Foto: Yasin Akgul/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Para perempuan memegang spanduk dalam sebuah pawai untuk memperingati Hari Hak Asasi Perempuan Internasional di dekat Taksim Square, di Istanbul, Sabtu (8/3/2025). Foto: Yasin Akgul/AFP
ADVERTISEMENT
Sekitar 200 orang ditahan di Istanbul usai aksi memperingati Hari Perempuan Internasional pada Sabtu (8/3). Polisi menangkap mereka usai ribuan demonstran berbaris di pusat kota dalam pengamanan ketat.
ADVERTISEMENT
Pawai Feminist Night March dimulai saat matahari terbenam di sekitar Lapangan Taksim.
Para peserta mengenakan pakaian ungu dan membawa spanduk bertuliskan berbagai tuntutan, seperti “Kami tidak akan dibungkam, kami tidak takut, dan kami tidak akan patuh”.
Meski aksi berlangsung damai dan berakhir tanpa insiden, polisi kemudian mulai menangkap sejumlah demonstran.
Penyelenggara mengunggah rekaman yang menunjukkan petugas menyeret beberapa peserta keluar dari kerumunan.
“Setelah pawai berakhir dan massa bubar, polisi mulai menahan teman-teman kami sebagai bentuk provokasi,” tulis penyelenggara di X, seperti diberitakan AFP.
Para perempuan memegang spanduk dalam sebuah pawai untuk memperingati Hari Hak Asasi Perempuan Internasional di dekat Taksim Square, di Istanbul, Sabtu (8/3/2025). Foto: Yasin Akgul/AFP
Belum ada pernyataan resmi dari otoritas Turki terkait penangkapan ini.
Sebelumnya, protes juga digelar di Kadikoy, sisi Asia Istanbul.
Ketua Serikat Pekerja DISK, Arzu Cerkezoglu, menyampaikan aksi ini menuntut perlindungan lebih kuat bagi perempuan, termasuk ratifikasi ulang Konvensi Istanbul—kesepakatan internasional yang bertujuan melawan kekerasan berbasis gender.
ADVERTISEMENT
Pada 2021, Presiden Recep Tayyip Erdogan menarik Turki dari konvensi tersebut.
Sejak itu, menurut organisasi We Will Stop Femicide Platform, sedikitnya 1.318 perempuan dibunuh oleh laki-laki. Pemerintah Turki tidak mengeluarkan data resmi tentang kasus femisida.