#2019GantiPresiden Jadi Jalan Sehat, Mardani: Untuk Hindari Bentrok

10 September 2018 6:21 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mardani Ali Sera. (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mardani Ali Sera. (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aksi #2019GantiPresiden di Solo, Jawa Tengah, berlangsung lancar tanpa kendala. Hal ini dicapai karena penyelenggara di Solo tidak mengenakan label #2019GantiPresiden dan mengubah tema acara menjadi 'Jalan Sehat Umat Islam'. Di luar perkiraan, massa justru berbondong-bondong datang memadati jalanan.
ADVERTISEMENT
Salah satu inisiator gerakan #2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera mengatakan pergantian nama tersebut dilandasi oleh beberapa pertimbangan di antaranya tidak ingin adanya bentrokan. Meski begitu, kata dia, kegiatan tersebut mampu berjalan dengan tertib.
"Kami tentu mempetimbangakan semua kondisi, wabil khusus telegram Polri nah saat yang sama kita tidak ingin ada bentrok horizontal di bawah," ucap Mardani saat dihubungi kumparan, Minggu (9/9) malam.
"Kami sengaja menjaga karena ini gerakan pendidikan politik kami menjaga kesantunan. Teman-teman Solo luar biasa menemukan solusi gerak jalan sehat jadi luar biasa," lanjut Mardani.
Aksi #2019GantiPresiden di Solo. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi #2019GantiPresiden di Solo. (Foto: Dok. Istimewa)
Ketua DPP PKS itu juga menyatakan tidak memungkiri jika gerakan ini nantinya akan mengalami pergantain nama. Hal ini sangat tergantung situasi kondisi di wilayah tempat deklarasi. Menurutnya, ada beberapa daerah yang diperbolehkan oleh pihak kepolisian dan tidak ada penolakan apapun dengan menggunakan nama #2019GantiPresiden.
ADVERTISEMENT
"(Pegantian nama) itu lokalitas tergantung lokal ya, ada beberapa yang masih ingin deklarasi berhubungan dengan aparatnya bagus dan memang tidak ada penolakan sesuai pernyataan dengan teman-teman kepolisian diperbolehkan ada yang boleh," kata dia.
Mardani juga menegaskan gerakan #2019GantiPresiden akan tetap berjalan di beberapa kota di Indonesia. "Iya, kami tetap hashtagnya tetap jalan," pungkasnya.