205 Balita di Kabupaten Bangka Terpapar COVID-19

12 Juli 2021 3:24 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga yang menggunakan masker melintasi mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga yang menggunakan masker melintasi mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satgas COVID-19 Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, mencatat 205 balita atau anak di bawah lima tahun terpapar COVID-19. Mereka terpapar akibat kontak erat dengan pasien positif.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bangka, Boy Yandra, mengatakan, pada Minggu (11/7) ada tambahan empat balita positif COVID-19. Sehingga totalnya menjadi 205.
"Balita yang diketahui positif umumnya kontak erat dengan orang tuanya atau anggota keluarga yang terlebih dahulu positif COVID-19," kata Boy dikutip dari Antara, Senin (12/7).
Boy menjelaskan, hasil dari penelusuran, pelacakan dan pengujian, ada 21 bayi usia di bawah empat tahun positif COVID-19. Lalu seorang balita positif usia 1,5 tahun asal Kecamatan Sungailiat meninggal dunia.
"Balita maupun bayi yang positif COVID-19 langsung mendapat perawatan kesehatan secara intensif dari tim medis, dan sampai sekarang masih terdapat sejumlah balita yang menjalani pemulihan kesehatan," ucap Boy.
Mengingat banyak balita di Bangka terpapar COVID-19, Boy mengingatkan seluruh masyarakat terutama keluarga yang memiliki balita atau bayi agar disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sebab sebaran kasus COVID-19 kini sudah merata dijenjang semua umur.
ADVERTISEMENT
"Disiplin menerapkan prokes merupakan langkah tepat untuk mencegah penyebaran virus corona mengingat kasus sebarannya sudah masuk ke semua jenjang usia," tutup Boy.
Seorang anak di kawasan kumuh di Paraisopolis, Sao Paulo, Brasil, menggunakan masker untuk mencegah virus corona. Foto: REUTERS/Amanda Perobelli