Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
208 Jurnalis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza Sejak Oktober 2023
26 Maret 2025 10:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Dua jurnalis tewas dalam serangan Israel di Gaza pada Minggu (24/3). Tragedi ini menambah jumlah pekerja media yang kehilangan nyawa sejak Oktober 2023 menjadi 208 orang.
ADVERTISEMENT
Selain korban tewas, data yang dirilis Kantor Media Pemerintah (GMO) di Gaza mencatat 400 jurnalis terluka dan 48 lainnya ditangkap.
Dalam pernyataan pada Senin (25/3), GMO mengutuk serangan terhadap jurnalis dan meminta komunitas internasional mengecam kekerasan sistematis yang menargetkan pekerja media Palestina.
GMO menegaskan Israel dan sekutu utamanya, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Prancis, bertanggung jawab atas serangan ini.
Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) turut mengecam pembunuhan dua jurnalis tersebut dan menyerukan penyelidikan independen.
“Pembunuhan yang disengaja terhadap jurnalis adalah kejahatan perang,” kata CEO CPJ, Jodie Ginsberg, seperti diberitakan Al Jazeera.
CPJ sedang menyelidiki kasus di mana Israel diduga sengaja menargetkan jurnalis meskipun mengetahui mereka bertugas sebagai pekerja media.
ADVERTISEMENT
“Jangan Biarkan Dunia Berpaling”
Salah satu jurnalis yang tewas adalah Hossam Shabat. Ia gugur dalam serangan Israel di Gaza utara pada Senin. Saksi mata menyebut mobilnya menjadi sasaran di Beit Lahiya tanpa peringatan.
Sebelumnya, Shabat sempat menulis pesan yang kini menjadi kata-kata terakhirnya:
“Jika Anda membaca ini, itu berarti saya telah dibunuh—kemungkinan besar menjadi sasaran oleh pasukan pendudukan Israel.”
Dalam unggahan di media sosial, ia menggambarkan perjuangannya mendokumentasikan kondisi di Gaza utara.
“Saya tidur di trotoar, di sekolah, di tenda—di mana pun saya bisa. Setiap hari adalah perjuangan untuk bertahan hidup. Saya menahan lapar selama berbulan-bulan, tetapi saya tidak pernah meninggalkan rakyat saya.”
Selain Shabat, Mohammad Mansour dari Palestine Today juga tewas dalam serangan terpisah di Khan Younis.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Al Jazeera, Mansour terbunuh di rumahnya bersama istri dan anaknya.
Serangan udara Israel terus menghantam Gaza sejak gencatan senjata berakhir pada 18 Maret.
Pada Senin (25/3), sedikitnya 65 warga Palestina tewas sejak fajar.
Kementerian Kesehatan Gaza mencatat lebih dari 50.000 warga Palestina telah tewas dan 113.000 lainnya terluka sejak perang dimulai.