216 Anak di RI Terjangkit Sifilis, Seperti Apa Penyakit Itu dan Gejalanya?

2 Desember 2024 19:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sifilis. Foto: enuengneng/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sifilis. Foto: enuengneng/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan data terkait kasus ragam penyakit infeksi menular seksual (IMS) di Indonesia. Salah satunya kasus sifilis yang ternyata diidap anak-anak.
ADVERTISEMENT
Data sepanjang 2024, Kemenkes mencatat kasus sifilis pada usia 0-15 tahun.
Lantas, seperti apa penyakit sifilis itu?
Sifilis merupakan penyakit menular yang disebabkan bakteri Treponema Pallidum. Penyakit ini ditularkan secara seksual melalui luka kecil di kulit atau melalui selaput lendir.
Sifilis berdasarkan gejalanya juga memiliki tingkatan berbeda. Mulai dari sifilis sekunder hingga sifilis primer. Untuk sifilis primer biasanya menimbulkan luka seperti melepuh di bagian infeksi.
Dikutip dari WHO, sifilis adalah infeksi bakteri menular seksual (IMS) yang dapat dicegah dan disembuhkan
Banyak penderita sifilis tidak menunjukkan gejala atau tidak menyadarinya. Sifilis ditularkan melalui hubungan seks oral, vagina dan anal, pada kehamilan dan melalui transfusi darah.
Sifilis pada kehamilan dapat menyebabkan lahir mati, kematian bayi baru lahir, dan bayi lahir dengan sifilis (sifilis kongenital).
ADVERTISEMENT
Penggunaan kondom yang benar dan konsisten saat berhubungan seks dapat mencegah sifilis.
Diagnosis sifilis didasarkan pada riwayat klinis dan seksual seseorang, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan terkadang radiologi, karena gejalanya tidak umum atau tidak terlihat.
Data kasus penyakit infeksi menular seksual di Indonesia. Foto: Kemenkes RI
Berikut tahapan sifilis:
Sifilis primer (tahap pertama):
Biasanya berlangsung sekitar 21 hari, muncul luka bulat, tidak nyeri, biasanya keras (chancre) muncul di alat kelamin, anus, atau di tempat lain. Mungkin tidak disadari dan akan sembuh dalam 3–10 hari
"Bisa berkembang ke tahap kedua jika tidak diobati," kata WHO dikutip Senin (2/12).
Sifilis sekunder:
Mulai muncul ruam yang tidak gatal, biasanya pada telapak tangan dan telapak kaki lesi putih atau abu-abu muncul di area hangat dan lembab, seperti labia atau anus, di lokasi. Gejala akan hilang tanpa pengobatan.
ADVERTISEMENT
Sifilis laten:
Penderitanya seringkali tidak menunjukkan gejala. Lalu berkembang ke tahap ketiga dan terakhir sifilis (tersier) setelah bertahun-tahun jika tidak diobati sifilis tersier dapat menyebabkan penyakit otak dan kardiovaskular, serta kondisi lainnya.