Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
Longsor terjadi di sebuah tambang di Tanzaia utara. Sebanyak 22 orang tewas akibat longsor tersebut.
ADVERTISEMENT
Bencana tersebut terjadi di distrik Bariadi di wilayah Simuyu, lebih dari 500 kilometer (300 mil) utara ibu kota, Dodoma, mengubur para penambang di bawah puing-puing berat.
“Saat kami menutup operasi penyelamatan, jumlah korban tewas tetap 22 orang, semuanya laki-laki,” Faustine Mtitu, penjabat komandan pasukan pemadam kebakaran dan penyelamatan di wilayah tersebut, dikutip dari AFP.
“Kami yakin tidak ada lagi jenazah yang terjebak di reruntuhan,” kata dia, seraya menambahkan bahwa prosedur keselamatan di tambang tersebut tidak berjalan.
Presiden Samia Suluhu Hassan berbelasungkawa atas peristiwa tersebut. Dia memberikan penghormatan terakhir pada para korban pada Minggu (14/1).
“Orang-orang Tanzania ini adalah penambang kecil di wilayah tersebut, yang berusaha mencari nafkah untuk diri mereka sendiri, keluarga mereka, dan berkontribusi terhadap pembangunan negara kita,” kata dia dalam sebuah postingan di X.
ADVERTISEMENT
Tidak dijelaskan kapan bencana longsor terjadi. Pejabat setempat pun tidak merinci penyebab bencana tersebut.
Tanzania adalah penghasil emas terbesar keempat di Afrika, dan salah satu sumber utama mata uang asing bagi negara Afrika Timur.
Kecelakaan pertambangan sering terjadi, di mana para penambang sering kali kekurangan peralatan yang diperlukan untuk bekerja dengan aman.