22 Ribu Demonstran Kematian Mahsa Amini di Iran Diampuni

13 Maret 2023 19:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para demonstran Iran turun ke jalan-jalan di ibukota Teheran selama protes untuk Mahsa Amini, beberapa hari setelah dia meninggal dalam tahanan polisi.  Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Para demonstran Iran turun ke jalan-jalan di ibukota Teheran selama protes untuk Mahsa Amini, beberapa hari setelah dia meninggal dalam tahanan polisi. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Iran baru-baru ini memutuskan untuk mengampuni 22.000 orang lainnya yang terlibat dalam protes anti-pemerintah skala nasional usai kematian seorang perempuan keturunan Kurdistan, Mahsa Amini, pada September tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Mengutip laporan dari media lokal IRNA, hal tersebut disampaikan oleh Kepala Peradilan Iran Gholamhossein Mohseni Ejei, pada Senin (13/3).
“Sejauh ini 82.000 orang telah diampuni, termasuk 22.000 orang yang berpartisipasi dalam protes-protes,” ujarnya.
Ejei tidak merinci, berapa lama pengampunan itu akan diberikan atau kapan para demonstran tersebut telah didakwa. Namun, keputusannya selaras dengan pernyataan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, pada awal bulan lalu.
Kala itu, Khamenei mengatakan telah memberikan pengampunan kepada puluhan ribu tahanan — termasuk beberapa orang yang ditangkap dalam berbagai aksi protes.
Selama empat bulan, Iran menyaksikan serangkaian demonstrasi besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak Revolusi Islam di tahun 1979. Aksi demo anti-pemerintah sebagai bentuk solidaritas juga berlangsung di berbagai negara-negara Barat.
Infografik 'Kematian Mahsa Amini Picu Demo Besar di Iran'. Foto: kumparan
Duduk perkara pecahnya aksi demo berakar pada kematian Amini dalam tahanan polisi moral Iran. Menurut laporan media, Amini semula ditangkap, lantaran tidak mengenakan jilbab sesuai aturan lalu diduga mengalami kekerasan dari polisi moral.
ADVERTISEMENT
Namun, laporan tersebut ditepis oleh otoritas Iran. Pihaknya menjelaskan, kematian Amini dipicu oleh riwayat medis dan bedah otak yang ia lakukan beberapa tahun sebelumnya.
Mereka pun menegaskan bahwa Amini meninggal dunia dalam kondisi yang wajar — bukan karena mengalami kekerasan.
Sejak demo pecah September lalu, pasukan keamanan Iran pun menindak tegas para demonstran tanpa pandang bulu. Para aktivis HAM mengatakan, sedikitnya 500 demonstran terbunuh telah terbunuh — 71 di antaranya masih di bawah umur.
Pemerintah Teheran juga menangkap 20.000 demonstran lainnya dan mengeksekusi mati empat orang yang diduga telah membunuh pasukan keamanan saat bentrokan dengan massa terjadi.