220 Mahasiswa dan Pembimbing PTIQ yang Positif Corona Sempat Belajar Tatap Muka

6 Oktober 2020 12:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengevakuasi mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ) yang terpapar COVID-19 di Asrama PTIQ Lebak Bulus, Jakarta, Senin (5/10).  Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengevakuasi mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ) yang terpapar COVID-19 di Asrama PTIQ Lebak Bulus, Jakarta, Senin (5/10). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
PTIQ Jakarta kini menjadi klaster baru penularan corona. Tak kurang dari 220 mahasiswa positif corona.
ADVERTISEMENT
Ketua Satgas COVID-19 PTIQ Jakarta, Daulay, menjelaskan, para mahasiswa yang terpapar corona mayoritas baru menjalani semester 1 dan 2. Pada masa ini, setiap mahasiswa memang wajib menjalani hafalan Alquran.
Dalam melakukan hafalan Alquran, setiap mahasiswa memang harus tatap muka dengan pembimbing untuk memastikan bacaan Alquran sudah benar atau belum.
"Iya kita kan ini adalah ma'had. Di sini bukan kuliah sebenernya tapi penghafal Quran. Jadi pada semester 3-7 itu online. Semester 1-2 enggak bisa online karena hafal Quran, harus disetor hafal Quran dengan ustaznya, makanya ada tatap muka," kata Daulay saat dihubungi kumparan, Selasa (6/10).
PTIQ tahu betul tatap muka di tengah pandemi memang berpotensi adanya penularan. Karena itu, sebelum masuk asrama, didahului pemeriksaan ketat soal disiplin protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Ketika kita terima itu menggunakan protokol kesehatan yang sangat ketat. Boleh masuk kemari dia bawa surat bebas COVID. Kemudian kita periksa lagi di sini. Dengan syarat-syarat tadi,"jelas dia.
"Ada persyaratan ketat yang kita berikan. Lalu kita masuk semua barang-barang disemprot. Lalu masuk ke asrama masing-masing. sudah belajar dengan baik," tambah dia.
Pria yang menjabat sebagai Direktur Bidang Ma'had PTIQ itu menuturkan, saat tatap muka untuk setor hafalan dengan ustaz juga selalu menerapkan protokol kesehatan.
"Jadi ada 2 orang di depan dosen menghadap, lalu 2 itu baca qurannya, diperhatiin dosen sudah benar belum. Ada jarak juga 1 meter-meter, enggak di kelas ngumpul gitu. sama-sama pakai masker. Secara protokol enggak ada ini (masalah), kan dua-duanya pakai masker dengan jarak kan penularan 0 persen," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Hasil penelusuran sementara, diduga virus corona menular dari salah satu orang tua mahasiswa yang positif. Selain itu, ada pula petugas kantin yang ternyata positif.
"Kalau di kantin gimana makannya kalau pakai masker," ucap dia.
Kini semua mahasiswa dan pembimbing yang positif corona sudah dievakuasi secara bertahap ke Wisma Atlet Kemayoran. Sedangkan, mahasiswa yang negatif masih menjalani isolasi mandiri di asrama atau mereka kembali pulang ke rumah masing-masing.