Wanita di Ngawi Meninggal Dunia Usai Operasi Cabut Gigi Bungsu

7 Mei 2024 19:44 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nira Pranita Asih saat menjalani perawatan di rumah sakit usai cabut gigi bungsu. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Nira Pranita Asih saat menjalani perawatan di rumah sakit usai cabut gigi bungsu. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang wanita di Kabupaten Ngawi meninggal dunia usai operasi cabut gigi bungsu. Ia adalah Nira Pranita Asih (31) warga Jalan Raya Solo-Ngawi KM 27 RT 02 RW 04 Gendingan Kidul, Widodaren, Kabupaten Ngawi.
ADVERTISEMENT
Suami Nira, Davin Ahmad Sofyan, mengatakan, awalnya istrinya tersebut mengeluh pusing. Ia menduga pusingnya itu dikarenakan gigi bungsunya.
Korban memutuskan untuk berkonsultasi ke klinik Gigi Djoshy Dental Care di wilayah Widodaren, Kabupaten Ngawi, terkait gigi bungsunya pada tanggal 28 Desember 2023.
Setelah konsultasi dengan dokter di klinik tersebut, korban disarankan untuk mencabut gigi bungsunya.
"Tapi pada waktu periksa gigi, istri saya tidak sakit (di giginya) dan tidak berlubang. Dan hasil dokter gigi tersebut menyuruh kami untuk rontgen panoramic terlebih dahulu," ujar Davin kepada kumparan, Selasa (7/5).
Davin pun mengantar istrinya untuk rontgen panoramic sesuai instruksi dokter di RSUD Sarilla Husada, Sragen.
Kemudian, korban kembali ke klinik tersebut dengan membawa hasil rontgen panoramic itu. Operasi cabut gigi bungsu Nira pun dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Setelah cabut gigi, kami pun diberi tahu bahwa klinik tersebut tutup sampai tanggal 3 Januari 2024," jelasnya.
Pada tanggal 30 Desember 2023, Nira mengalami bengkak tepat di bagian gigi bungsu yang dicabut.
Karena klinik tersebut tutup, Nira mengkonsumsi obat pereda nyeri gigi. Pada tanggal 31 Desember 2023, Nira dan keluarganya pergi ke Solo untuk merayakan pergantian tahun.
Hingga tanggal 1 Januari 20224, bengkak di gigi Nira semakin parah. Korban juga tidak makan sejak tanggal 30 Desember 2023 karena rasa nyeri tersebut.
"Tanggal 1 (Januari 2024), saya putuskan untuk periksa di RS Panti Waluyo (Solo). Hasil kami dikasih rawat jalan," jelas Davin.
Merasa tak puas, tanggal 2 Januari 2024, korban pindah ke RS JIH Solo dengan hasil disuruh rawat inap kembali.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, pada tanggal 3 Januari 2024, Nira sekeluarga kembali ke Ngawi dan memeriksakan kondisinya ke salah satu dokter umum bernama dr. Nugroho.
"Dan hasil (dr. Nugroho), kita disuruh opname 1 hari melihat bengkak sudah membaik tapi timbul sesak napas," kata dia.
"Dengan tidak banyak bicara, dokter Nugroho menyarankan saya untuk ke RS besar karena ini sudah infeksi," tambahnya.
Davin pun membawa istrinya ke RS dr. Oen Kandang Sapi Solo. Dari pemeriksaan di rumah sakit tersebut, diketahui bahwa istrinya mengalami infeksi di jalur pernapasan dan rongga tenggorokan.
"Terjadilah operasi pada leher dan di USG di bagian rongga paru. Dengan hasil operasi tersebut telah ditemukan nanah di bagian jalur napas dan ternyata paru-parunya sudah terinfeksi juga," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Alhasil istri harus mengalami operasi thorax otomi, dan harus dirawat intensif di iccu selama 2 minggu," lanjutnya.
Setelah menjalani perawatan insentif di RS Oen Kandang Sapi Solo, Nira mengembuskan napas terakhir pada tanggal 27 april 2024.
Atas kejadian yang menimpa istrinya, Davin berencana akan membawa kasus ini ke jalur hukum dengan melaporkan pihak klinik yang mencabut gigi bungsu Nira.
"Saya akan melaporkan kasus ini ke ranah hukum untuk saya mintai pertanggungjawaban atas meninggalnya istri saya dengan cabut gigi tersebut. Yang melakukan pencabutan gigi terhadap istri saya dr Sylvia itu," ungkapnya.
Davin mengaku bahwa pihaknya telah bertemu dengan dokter yang menangani pencabutan gigi bungsu istrinya, namun tidak menemukan titik terang.
"Dulu sudah saya ajak baik-baik saya menanyakan bagaimana pertanggung jawaban dokter untuk istri saya waktu awal infeksi itu. Tapi yang kami dapat malah amarah dari mereka dan malah dia menantang saya ke ranah hukum saja," tuturnya.
ADVERTISEMENT
kumparan mencoba menghubungi pihak klinik Gigi Djoshy Dental Care sebagai pihak yang melakukan pencabutan gigi bungsu Nira, namun belum mendapatkan respons.