23.800 Anak Akan Dapat Rp 1 Juta/Tahun Lewat Tabungan Sosial

Peluncuran tabungan khusus anak-anak (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)

Kementrian Sosial bersama PT Bank Negeri Indonesia (BNI) hari ini memberikan bantuan sosial nontunai melalui Tabungan Sosial Anak (TASA). Adapun nantinya, tabungan ini akan diberikan kepada 23.800 anak di Indonesi dengan nominal Rp 1 juta untuk setiap anak per tahunnya.

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Marjuki, mengatakan program ini merupakan salah satu upaya pemerintah memberikan bantuan kepada anak telantar, anak jalanan, anak yang berhadapan dengan hukum, penyandang disabilitas, dan anak yang membutuhkan perlindungan khusus untuk mendapatkan akses layanan sosial dasar.

"Mereka diharapkan memiliki kebiasaan menabung (program TASA) untuk memberikan stimulan kepada keluarganya bahwa anak-anak ini dipersiapkan untuk pendidikannya, kesehatan, dan kegiatannya untuk tumbuh dan berkembang," kata Marjuki dalam peluncuran produk TASA di Istana Anak, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Minggu (20/8).

Adapun bantuan ini dikhususkan bagi anak-anak di bawah 18 tahun. Hingga saat ini, dari 2.000 anak yang hadir di acara peluncuran TASA, sudah ada 419 anak yang terdaftar untuk menerima bantuan sosial non tunai ini.

"Totalnya (yang sudah di data) 419 anak, dan sekarang ada 75 orang yang kita bayarkan," ujarnya.

Sementara itu, ditemui di tempat yang sama, Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional Perbankan BNI, Adi Sulistyowati, mengatakan dengan adanya program TASA ini diharapkan memberikan kemudahan bagi anak-anak untuk menabung melalui pemberian rekening yang dilengkapi berbagai fasilitas perbankan.

"Ini tabungannya tidak dikenakan biaya apa-apa karena ini bantuannya Bansos. Kita tujuannya mengedukasi mereka supaya sekolah lebih tinggi, mereka nanti pakai tabungan," jelas Sulis.

Selain itu, kata Sulis, meskipun tabungan ini diperuntukkan untuk anak-anak, tetap diperlukan peran orang tua dalam mengawasi transaksi. Adapun kelebihan dari tabungan TASA ini yaitu bebas biaya pengelolaan rekening.

"Kalau SMP Ke bawah ada pendamping atau wali, kalau SMP ke atas enggak karena sudah bisa ngambil sendiri, SMA udah bisa sendiri. Tidak dikenakan biaya apapun, termasuk pengambilannya tidak dikenakan biaya apapun," ujarnya.