23 Orang Meninggal Usai Disuntik Pfizer, Norwegia Ubah Kebijakan Vaksinasi

15 Januari 2021 21:23 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona Pfizer.
 Foto: Dado Ruvic/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona Pfizer. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
ADVERTISEMENT
Otoritas Norwegia mengubah kebijakan vaksinasi usai kematian 23 orang setelah menerima vaksin corona Pfizer.
ADVERTISEMENT
Mayoritas korban jiwa diketahui adalah lansia di atas 80 tahun yang tinggal di panti jompo.
Saat ini, agar peristiwa serupa tak terulang Badan Obat Norwegia telah mencantumkan efek samping yang timbul ke dalam keterangan vaksin.
"Kami memasukkan mual dan demam sebagai efek samping yang mungkin bisa menyebabkan kematian bagi pasien yang lemah," kata salah satu anggota Badan Obat Norwegia Sigurd Hortemo seperti dikutip dari Associated Press.
Menambahkan Hortemo, Direktur Badan Obat Norwegia Steinar Madsen menyatakan bahwa vaksin tersebut memang memiliki efek samping dan itu bisa berbahaya bagi pasien yang kondisi tubuhnya lemah.
"Kini dokter harus hati-hati saat mempertimbangkan siapa yang harus divaksinasi. Mereka yang sangat lemah dan penderita sakit kronis bisa divaksinasi setelah pemeriksaan mendalam," tutur Madsen.
ADVERTISEMENT
Sebelum kejadian meninggalnya puluhan orang, otoritas Norwegia hanya mencantumkan keterangan efek samping yang ada pada vaksin akan sebanding dengan penurunan risiko sakit parah akibat COVID-19 untuk orang tua dan yang punya penyakit bawaan.
Norwegia sejak memulai program vaksinasi pada Desember lalu, sudah memberikan vaksin pada lebih dari 30 ribu orang. Selain vaksin Pfizer mereka juga memberikan vaksin Moderna.
Baik Pfizer dan Moderna merupakan vaksin yang dikembangkan di Amerika Serikat. Kedua vaksin itu diklaim punya tingkat efektivitas di atas 90 persen.