Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Survei Indikator soal Pilgub Jakarta: Pertarungan Sengit Anies vs Ahok vs RK
25 Juli 2024 10:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Indikator Politik merilis hasil survei terkait prediksi peta politik di Pilgub Daerah Khusus Jakarta 2024 pada Kamis (25/7). Hasilnya, ada tiga nama jadi calon kuat yakni Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Ridwan Kamil.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dalam simulasi terbuka maupun tertutup, Anies selalu menempati urutan teratas.
Misalnya dalam top of mind atau tanpa disodorkan nama, Anies berada di urutan paling atas. Elektabilitasnya mencapai 39,7 persen. Sementara Ahok 23,8 persen dan Ridwan Kamil 13,1 persen.
"Pada simulasi top of mind, Anies Baswedan paling banyak disebut 39,7 persen, kemudian Ahok 23,8 persen dan Ridwan Kamil 13,1 persen," kata Burhanuddin dalam paparan virtual.
Kemudian dalam simulasi 40 nama terbuka, Anies lagi-lagi berada di urutan pertama. Elektabilitasnya mencapai 41,7 persen. Kemudian Ahok 27 persen dan RK 15,4 persen.
"Sementara Kaesang Pangarep hanya 0,7 persen, Andika Perkasa 0,3 persen. Sedangkan belum menentukan pilihan 4,8 persen," kata Burhanuddin.
ADVERTISEMENT
Lalu dalam simulasi 16 nama, Anies juga berada di urutan pertama. Elektabilitas Anies mencapai 41,9 persen, Ahok 27,9 persen dan RK 17,3 persen.
Sedangkan simulasi tiga nama teratas yakni Anies, Ahok dan Ridwan Kamil, Anies tetap unggul dengan elektabilitas 43,8 persen, Ahok 31,1 persen dan Ridwan Kamil 18,8 persen.
Indikator menuturkan, berkaca dari survei ini, kemungkinan muncul kuda hitam di Jakarta sangat kecil.
"Karena pilihan warga sudah mengerucut dan mengeras. Kalau berharap ada kuda hitam ya Ahok dan RK, Anies front runner," kata Burhanuddin.
Survei Indikator digelar 18-26 Juni dengan wawancara tetap muka terhadap WNI di Jakarta yang sudah mempunyai hak pilih. Total sampel 800 menggunakan multistage sampling.
Menggunakan metode simple random sampling margin eror 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen dengan sampel di seluruh kota di Jakarta. Dengan wawancara tetap muka dan quality control dari 20 persen sampel, tidak ditemukan kesalahan berarti.