150 Bibit Mangrove untuk Pulau Bunaken

16 Agustus 2024 13:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penanaman 150 bibit mangrove di Pulau Bunaken, 9 Agustus 2024, oleh KKN UGM.  Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penanaman 150 bibit mangrove di Pulau Bunaken, 9 Agustus 2024, oleh KKN UGM. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebanyak 150 bibit mangrove ditanam oleh mahasiswa KKN UGM di Pulau Bunaken, pada 9 Agustus lalu. Penanaman bibit mangrove ini tak lain sebagai menjaga kelestarian dan mendukung wisata bahari pulau yang berada di utara Kota Manado itu.
ADVERTISEMENT
"Ini salah satu kegiatan dari KKN-PPM 2024 untuk penanaman mangrove di Bunaken," kata Sekretaris UGM Andi Sandi.
Keberadaan mangrove sangat penting untuk menahan abrasi dari gelombang laut.
"Menahan gelombang untuk sampai ke bangunan ataupun tempat-tempat penginapan yang ada di daerah sekitar Bunaken," terangnya.
Penanaman 150 bibit mangrove di Pulau Bunaken, 9 Agustus 2024, oleh KKN UGM. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Lanjut Andi Sandi, mayoritas wilayah di Indonesia adalah laut. UGM sebagai salah satu elemen bangsa ingin melestarikan dan menjaga keanekaragaman yang ada di laut.
"Ini (laut) merupakan sumber penghidupan bagi warga nelayan," katanya.
Termasuk di Bunaken ini, Andi Sandi mengatakan masih banyak masyarakat yang hidup dari hasil laut meski sektor wisata juga menonjol di sini.
"Keberlangsungan sumber daya di sini harus bisa dipertahankan dan juga meningkatkan kehidupan masyarakat," bebernya.
ADVERTISEMENT
Penanaman 150 bibit mangrove di Pulau Bunaken, 9 Agustus 2024, oleh KKN UGM. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Bunaken Faat Rudhianto mengatakan penanaman mangrove itu penting karena kawasan pesisir Bunaken beberapa mulai tampak terbuka karena kurangnya hutan bakau.
"Di sekitar pesisir yang sudah mulai terbuka harus dilakukan pemulihan ekosistem supaya energi air laut tidak terlalu menghantam pantai tidak terjadi aberasi," kata Faat.