Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sebanyak 150 bibit mangrove ditanam oleh mahasiswa KKN UGM di Pulau Bunaken, pada 9 Agustus lalu. Penanaman bibit mangrove ini tak lain sebagai menjaga kelestarian dan mendukung wisata bahari pulau yang berada di utara Kota Manado itu.
ADVERTISEMENT
"Ini salah satu kegiatan dari KKN-PPM 2024 untuk penanaman mangrove di Bunaken," kata Sekretaris UGM Andi Sandi.
Keberadaan mangrove sangat penting untuk menahan abrasi dari gelombang laut.
"Menahan gelombang untuk sampai ke bangunan ataupun tempat-tempat penginapan yang ada di daerah sekitar Bunaken," terangnya.
Lanjut Andi Sandi, mayoritas wilayah di Indonesia adalah laut. UGM sebagai salah satu elemen bangsa ingin melestarikan dan menjaga keanekaragaman yang ada di laut.
"Ini (laut) merupakan sumber penghidupan bagi warga nelayan," katanya.
Termasuk di Bunaken ini, Andi Sandi mengatakan masih banyak masyarakat yang hidup dari hasil laut meski sektor wisata juga menonjol di sini.
"Keberlangsungan sumber daya di sini harus bisa dipertahankan dan juga meningkatkan kehidupan masyarakat," bebernya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Bunaken Faat Rudhianto mengatakan penanaman mangrove itu penting karena kawasan pesisir Bunaken beberapa mulai tampak terbuka karena kurangnya hutan bakau.
"Di sekitar pesisir yang sudah mulai terbuka harus dilakukan pemulihan ekosistem supaya energi air laut tidak terlalu menghantam pantai tidak terjadi aberasi," kata Faat.