Polisi Bentuk Tim Usut Kasus Dugaan Kekerasan di Perusahaan Animasi di Menteng

13 September 2024 12:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, meninjau gedung Mahkamah Konstitusi, Selasa (26/3/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, meninjau gedung Mahkamah Konstitusi, Selasa (26/3/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kisah seorang eks karyawan yang diduga mengalami kekerasan dari perusahaan game art dan studio animasi yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat ramai diperbincangkan di media sosial platform X.
ADVERTISEMENT
Korban yang sudah speak up di media sosial diungkap akun X Jasmine Surkaty. kumparan sudah mendapat izin untuk mengutip postingannya.
Diketahui seorang karyawan berinisial CS mendapat kekerasan fisik dan verbal dari atasannya, pemilik perusahaan animasi BV, yakni CL dan suaminya KL.
CS mengaku menerima berbagai tindakan tak menyenangkan dari CL selama bekerja di sana. Mulai dari pelanggaran jam kerja, pelecehan verbal, kekerasan, ancaman, hingga manipulasi. kumparan masih berupaya mengontak CL dan KL.
Ramainya kasus dugaan kekerasan itu membuat Polres Metro Jakarta Pusat bergerak dan akan menurunkan tim untuk menyelidikinya.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo mengaku akan menurunkan tim langsung mengecek dugaan kekerasan dan eksploitasi ini.
“Nanti akan turun tim untuk cek,” ujarnya saat dihubungi kumparan, Jumat (13/9).
ADVERTISEMENT
Susatyo tak menjelaskan banyak mengenai langkah apa yang akan diambil oleh Polres Metro Jakarta Pusat pada kasus ini. Ia hanya meminta untuk menunggu hasil dari pengecekan mereka.
“Nanti dikaji hasilnya,” ungkap dia.
Kasus yang dialami korban CS itu mendapat perhatian publik. CS mendapat hukuman naik-turun tangga sebanyak 45 kali di malam hari dan menampar diri sendiri sebanyak 100 kali.
Perusahaan BV diketahui telah resmi berhenti beroperasi pada Agustus 2024 lalu. Kabarnya CL dan suaminya tengah mendirikan perusahaan baru dan mencoba merekrut pegawai baru.
Ilustrasi kekerasan perempuan. Foto: Dinda Faradiba/kumparan