25.264 Warga Aceh Terserang Penyakit ISPA

11 November 2020 18:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga terdampak ISPA akibat pembakaran batu kapur menggunakan sampah. Foto: M. Faiz Zulfikar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warga terdampak ISPA akibat pembakaran batu kapur menggunakan sampah. Foto: M. Faiz Zulfikar/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemprov Aceh mengumumkan dari lima juta penduduk, sebanyak 25.264 di antaranya mengalami infeksi gejala saluran pernapasan atau ISPA. Bahkan diprediksi angka itu masih akan bertambah.
ADVERTISEMENT
Sekda Aceh, Taqwallah, mengatakan angka tersebut ditemukan oleh petugas kesehatan selama 10 hari pelaksanaan program Gerakan Nakes cegah COVID-19 atau Gencar.
“25.264 warga Aceh mengalami gejala infeksi gejala saluran pernapasan (ISPA). Sebanyak 24.602 di antaranya bersedia melakukan isolasi mandiri, 93 warga bahkan bersedia dirawat karena memiliki gejala sedang dan berat,” kata Taqwallah di Banda Aceh, Rabu (11/10).
Seorang anak yang menderita sesak napas akibat asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat pengobatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Eria Bunda, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (23/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro
Taqwallah mengatakan angka tersebut masih belum final. Sebab tenaga kesehatan Aceh masih terus melakukan pendataan di lapangan.
“Dari 5 juta lebih warga Aceh, angka penderita ISPA pastinya lebih banyak,” ucap dia.
Selain itu, Taqwallah mengimbau seluruh masyarakat Aceh tidak lengah dan terus meningkatkan kewaspadaan serta melanjutkan ikhtiar pencegahan dan penanganan COVID-19 di seluruh Aceh.
ADVERTISEMENT
“Gubernur Aceh menaruh hormat kepada semua masyarakat yang sudah semakin tinggi kesadaran untuk mencegah diri sejak dini dari terinfeksi virus corona," kata dia.
"Bahkan, kesediaan warga untuk segera melakukan penanganan diri atau anggota keluarga dari sejak bergejala ISPA dinilai sangat membantu ikhtiar bersama mengakhiri covid-19 di Aceh,” tambah dia.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Hanif, mengaku berkat kesadaran masyarakat yang makin tinggi dan ikhtiar semua pihak, angka konfirmasi COVID-19 dia Aceh mulai mengalami penurunan.
Hanif juga mengatakan angka kesembuhan dalam seminggu terakhir terus meningkat dari 75,8 persen menjadi 80,1 persen.
“Menunjukkan tren yang terus menurun, dan ini karena kesadaran yang makin tinggi dalam menerapkan protokol kesehatan serta ikhtiar semua pihak,” katanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Hanif menyebutkan dari peta risiko di Aceh, kini tidak ada lagi yang berstatus merah. Sementara yang punya risiko sedang ada 20, risiko rendah ada 3 yaitu Abdya, Aceh Timur dan Aceh Tenggara.