26 Sapi di Semarang Kena PMK, Pemkot Minta Peternak Tak Beli Sapi dari Luar Kota

9 Januari 2025 15:21 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menyuntikkan vaksin cavac penyakit mulut dan kuku (PMK) ke sapi ternak di Peternakan Mutiara Halim, Cipondoh, Tangerang, Banten, Selasa (14/5/2024). Foto: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menyuntikkan vaksin cavac penyakit mulut dan kuku (PMK) ke sapi ternak di Peternakan Mutiara Halim, Cipondoh, Tangerang, Banten, Selasa (14/5/2024). Foto: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
ADVERTISEMENT
Dinas Pertanian Kota Semarang mencatat sudah 26 sapi terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Ia pun meminta para peternak untuk tindak membeli sapi dari luar daerah untuk sementara waktu ini.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Shoti'ah, mengatakan puluhan kasus PMK itu berada di Kecamatan Banyumanik dan Mijen.
"Data yang masuk 25 ekor di Banyumanik, 2 mati, 23 terjangkit. Tambah 1 terjangkit di Mijen," ujar Shoti'ah di Balai Kota Semarang, Kamis (9/1).
Ia menjelaskan, kasus di Banyumanik itu diduga berasal dari sapi yang baru dibeli di Ambarawa, Kabupaten Semarang. Sapi itu kemudian menulari sapi-sapi yang lain.
"Awalnya informasinya yang di Banyumanik ada yang baru membeli dari luar kota. Dalam kurun waktu beberapa hari itu ada Penularan PMK. Kejadiannya itu baru beli," ujar dia.
Petugas mengecek kondisi mulut sapi saat sosialisasi pencegahan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Pasar Hewan Gulang, Mejobo, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (8/1/2025). Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Untuk itu, ia meminta para peternak tidak membeli sapi dari luar kita dulu. Selain itu, sapi juga harus diberikan vaksin dan kandangnya harus tetap bersih dan steril.
ADVERTISEMENT
"Karena ini merebak cepat, kami minta jangan beli dulu dari luar kota. Selain itu jaga kebersihan kandang dan tetap rutin disinfektan. Kami harapkan peternak ada kesadaran," kata dia.