Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
3,5 Juta Warga Demo dan Mogok Kerja di Prancis, Tolak Kenaikan Usia Pensiun
8 Maret 2023 11:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Gelombang protes di Prancis masih belum berakhir. Sejumlah 3,5 juta orang tergabung dalam aksi mogok kerja nasional di penjuru negeri. Mereka menolak rencana pemerintah yang hendak menaikkan batas usia pensiun menjadi 64 tahun.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Al Jazeera, perkiraan jumlah demonstran itu dilaporkan oleh salah satu serikat pekerja terbesar sekaligus inisiator demo, The General Confederation of Labour (Confédération Générale du Travail/CGT), pada Selasa (7/3).
Namun, terdapat selisih besar terkait jumlah pasti demonstran antara yang dikemukakan oleh CGT dan pemerintah berkuasa. Dalam keterangannya, Kementerian Dalam Negeri Prancis menerangkan hanya terdapat 1,28 juta orang yang berpartisipasi dalam demo — dua kali lipat lebih kecil dibandingkan laporan CGT.
Meski demikian, angka-angka ini menunjukkan bahwa demonstrasi terbaru merupakan yang terbesar dalam beberapa dekade terakhir.
Sebelumnya, dalam gelombang protes serupa pada 31 Januari lalu, jumlah demonstran kala itu hanya selisih sedikit dari laporan resmi pemerintah— sebanyak 1,27 orang.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, aksi mogok kerja nasional yang telah berlangsung sejak pertengahan Januari ini pun memberikan dampak besar di berbagai sektor. Demo mengganggu layanan kereta api dan kereta cepat, menutup beberapa sekolah, serta menghentikan pengiriman bahan bakar.
Serikat pekerja lainnya di Prancis — termasuk CGT, berencana untuk menggelar aksi demo ini hingga Rabu (8/3) di berbagai sektor.
Serangkaian gelombang demo lainnya diperkirakan menyusul, apabila upaya mereka belum memberikan dampak di parlemen untuk mengubah pikiran Presiden Emmanuel Macron.
Secara terpisah, pihak CGT mengatakan para pekerja telah memilih untuk memperpanjang aksi mogok kerja di seluruh lokasi cabang perusahaan minyak lokal, TotalEnergies.
Hal itu disampaikan oleh salah seorang pekerja TotalEnergies dan perwakilan dari serikat pekerja FO, Marin Guillotin.
ADVERTISEMENT
“Pertarungan yang sesungguhnya dimulai sekarang,” kata Guillotin.
“Kami belum pernah didengar atau didengarkan. Kami menggunakan satu-satunya cara yang tersisa: pemogokan keras — kami tidak akan menyerah,” sambung dia.
Para demonstran mogok kerja tersebut terdiri dari berbagai serikat pekerja, beragam profesi, dan berasal dari sejumlah daerah di Prancis. Mulai dari pekerja di perusahaan, pengemudi truk, hingga pemulung sampah.
Mereka pada Selasa dan Rabu pekan ini berkumpul untuk menyuarakan hal yang sama: menentang batas usia pensiun yang dicetuskan Macron serta mendesak kenaikan gaji di tengah melonjaknya biaya hidup dan inflasi tinggi.
Para demonstran bersikeras melanjutkan aksi demo, meskipun beberapa di antaranya ditangkap oleh aparat keamanan usai terjadi bentrokan. Di Kota Paris sendiri, polisi mengatakan ada 22 orang yang telah ditahan sejauh ini.
ADVERTISEMENT
“Di seluruh negeri, banyak demonstrasi protes menarik massa yang lebih besar daripada demonstrasi sebelumnya yang diselenggarakan sejak pertengahan Januari — termasuk di Marseille, salah satu kota terbesar di Prancis,” lapor pihak berwenang.
Saat ini merupakan waktu yang kritis bagi pihak serikat pekerja dan pemerintah, karena Macron berencana agar kebijakan kenaikan usia pensiun menjadi dua tahun lebih lama tersebut akan diadopsi oleh parlemen di akhir bulan ini.
Meski usulan kenaikan usia pensiun ini menuai kecaman dari berbagai lapisan masyarakat, tetapi pemerintah bersikeras bahwa langkah tersebut diperlukan.
Macron menegaskan, rencana reformasi pensiunnya sangat penting guna memastikan agar sistem pensiun tidak bangkrut.