3 Aksi Protes BEM UI ke Jokowi: Beri Kartu Kuning hingga King of Lip Service

28 Juni 2021 15:50 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Universitas Indonesia. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Universitas Indonesia. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
BEM UI secara gamblang kembali mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi. Terbaru, BEM UI menyebut Jokowi sebagai king of lip service karena dinilai sering mengobral janji yang tidak pernah ditepati.
ADVERTISEMENT
Kritikan BEM UI sebut Jokowi lip service ini pun menuai sorotan dan menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.
Namun, rupanya kritik yang dilontarkan BEM UI kepada Jokowi bukan kali ini saja terjadi. Tercatat, dalam beberapa tahun terakhir BEM UI juga pernah memberi kritik keras kepada Jokowi.
Apa saja kritik BEM UI kepada Jokowi?
1. Kartu Kuning di Acara Dies Natalis ke-68 UI
Presiden Jokowi di Dies Natalis UI ke-68 Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Masih ingat dengan kejadian kartu kuning yang diberikan seorang mahasiswa ke Jokowi? Ya. Kejadian ini terjadi tahun 2018 lalu saat Jokowi menghadiri Acara Dies Natalis ke-68 UI.
Saat itu, setelah Jokowi selesai menyampaikan pidatonya, Ketua BEM UI 2018 Zaadit Taqwa langsung berdiri dan mengangkat kartu kuning untuk Jokowi. Kartu itu sebagai bentuk peringatan dari mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Koordinator Bidang Sosial Politik BEM UI, Averous Noor Esa, kala itu menjelaskan peringatan itu diberikan kepada Jokowi terkait 3 pelanggaran yang dilakukan. Yakni, fenomena gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Asmat, Papua.
Pelanggaran berikutnya, terkait usulan Menteri Dalam Negeri yang saat itu dijabat Tjahjo Kumolo soal Jenderal dari Polri yang bakal menjadi Penjabat Gubernur dan Permenristekdikti tentang Organisasi Mahasiswa yang dinilai memberangus kegiatan mahasiswa.
Merespons itu, juru bicara Presiden Jokowi, Johan Budi, memastikan orang nomor satu di Indonesia itu tidak tersinggung atau marah dengan aksi tersebut.
"Terhadap aksi ini Presiden Jokowi biasa saja, tidak tersinggung," kata Johan Budi 2 Februari 2018.
Atas kejadian itu, rektor UI Muhammad Anis menyampaikan permintaan maaf dan menyesalkan aksi itu terjadi.
ADVERTISEMENT
2. Membuang Jaket Almamater saat Berdemo
Ketua BEM UI Manik Margamahendra di DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (23/9). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Aksi membuang jaket almamater dilakukan oleh Ketua BEM UI Manik Margamahendra saat melakukan orasi saat berdemo di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat tahun 2019 lalu. Aksi demo diikuti oleh mahasiswa dan para buruh.
Dalam orasinya, Manik mengkritik keras sejumlah kebijakan Jokowi yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat kecil. Salah satunya, terkait pembahasan RKUHP yang dinilai tidak melibatkan masyarakat luas.
Saat tengah berorasi, Manik membuang jas almamater kuning yang digunakannya jika dianggap sebagai sekat untuk berkomunikasi dengan pemerintah.
"Jika jas almamater ini yang membuat kita mahasiswa tersekat, maka saya rela melepasnya karena saya adalah bagian dari rakyat! Hidup rakyat!," kata Manik 28 Oktober 2019.
3. Jokowi King of Lip Service
Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra. Foto: Instagram/@leonalvinda
Kritik Jokowi sebagai king of lip service disampaikan oleh BEM UI melalui akun Instagram mereka, @bemui_official. Kritikan ini disampaikan bukan tanpa alasan.
ADVERTISEMENT
Menurut BEM UI, Jokowi sudah sering menyampaikan janji-janji kepada masyarakat mulai dari revisi UU ITE hingga penguatan KPK. Namun, mereka menilai tak satu pun terwujud dalam pemerintahan Jokowi.
"Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya. Semua mengindikasikan bahwa perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk "lip service" semata," kata BEM UI dalam postingan di Instagram.
BEM UI pun meminta Jokowi berhenti melontarkan janji-janji kepada rakyat. "Berhenti membual, rakyat sudah mual," ujar BEM UI.
Buntut dari kritikan ini, BEM UI telah dipanggil rektorat UI. Dalam pertemuan itu, rektorat sempat meminta mereka menghapus postingan tersebut namun ditolak.
"Dan sempat menanyakan apakah mungkin postingan itu di-take down. Tapi kami, BEM UI, menolak untuk take down," kata Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra kepada kumparan, Senin (28/6).
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini: