3 Bocah Tewas di Kolam Renang Dewasa, Pemkab Trenggalek Evaluasi Pengawasan

5 Juni 2023 10:25 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tenggelam. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tenggelam. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Tiga bocah SD tewas tenggelam saat mencoba berenang di blok dewasa Kolam Renang Jwalita yang berlokasi di Kelurahan Kelutan, Kabupaten Trenggalek, Jatim. Peristiwa ini memicu pertanyaan bagaimana pengawasan petugas sehingga anak kecil bisa berenang di kolam khusus dewasa.
ADVERTISEMENT
Menanggapi itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek Sunyoto memastikan pihaknya bakal mengevaluasi standard operating procedure (SOP) pengawasan keselamatan para pengunjung Kolam Renang Jwalita yang dimiliki pemkab itu.
"Kami akan lakukan pemeriksaan internal. Seharusnya kejadian ini (tiga pengunjung anak tewas tenggelam) tidak sampai terjadi," kata Sunyoto terkait insiden tewas tenggelamnya tiga bocah SD karena masuk ke area kolam dewasa yang memiliki kedalaman 1,5 meter di kolam renang Jwalita, Minggu (4/5), seperti dilansir Antara.
Petugas usai memeriksa area kolam renang Jwalita yang sudah dipasang garis polisi di Kelutan, Trenggalek, Minggu (4/6/2023). Foto: Humas Polres Trenggalek/HO ANTARA
Selain memeriksa masing-masing petugas, Sunyoto juga ingin memastikan tugas dan tanggung jawab setiap pengawas kolam.
Ia tak ingin petugas yang mendapat giliran berjaga hanya sebatas melakukan kegiatan kebersihan, berjaga memungut tiket apalagi ongkang-ongkang saat jam kerja.
ADVERTISEMENT
"Ada tiga petugas di sana dan semuanya bergantian, ada yang bersih-bersih dan lain sebagainya. Tapi kita belum tahu persis kenapa anak-anak ini bisa berenang di situ dan ternyata tidak bisa berenang. Karena ada kegiatan-kegiatan lain selain mengawasi anak," katanya.
Sunyoto menyebut sebelumnya sudah ada petugas khusus yang memang disiagakan untuk memantau aktivitas pengunjung. Namun,karena perombakan birokrasi, petugas itu pindah ke organisasi perangkat daerah lainnya.
"Tentunya kita akan melakukan pembinaan sehingga standar operasional pengelolaan kolam renang lebih aman bagi pengunjung," katanya.
Tiga bocah SD tewas tenggelam pada Minggu pukul 08.00 WIB. Peristiwa ini sontak membuat seluruh pengunjung dan pengelola kolam renang gempar dan langsung ditutup.
Jasad ketiga bocah SD berinisial NA (9), MZ (10) dan B (9) kemudian dievakuasi dan polisi pun menyelidiki kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT

Teman Menolong Teman

Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino menjelaskan peristiwa nahas itu terjadi saat salah satu dari ketiga bocah itu berniat masuk ke kolam renang dewasa yang memiliki kedalaman 1,5 meter.
Namun, karena tidak bisa atau belum mahir berenang, bocah malang itu tenggelam. Sempat berupaya menggapai tepian kolam, tapi tubuhnya keburu menghilang ke dasar kolam.
Dua temannya yang menyaksikan kejadian itu berniat menolong dengan masuk ke dalam kolam untuk orang dewasa itu, namun nasib mereka pun sama. Lantaran tidak bisa berenang, tubuh keduanya tenggelam ke dalam tanpa bisa naik ataupun menepi ke pinggir kolam.
Kejadiannya sangat cepat dan saat pengunjung lain mulai teriak panik, petugas kolam pun segera menolong.
Namun, setelah dilakukan beberapa kali upaya penyelaman dan jasad ketiga bocah saat berhasil dibawa ke permukaan, kondisi ketiganya sudah sangat lemah, diduga akibat terlalu banyak air yang masuk ke paru-paru mereka.
ADVERTISEMENT