Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Setelah menghentikan aktivitas pabrik, pihak PT PPLI dalam mediasi bersedia bertanggung jawab. Camat Klapanunggal, Ahmad Kosasih, pun membentuk posko aduan bagi warga yang terkena dampak bocornya limbah PT PPLI .
"Jadi ada perwakilan warga, juga dari desa, ada dari perusahaan. Upayakan ada juga dari tim medis ya. Jadi setiap pengaduan di identifikasi apakah itu memang dampak dari perusahaan PPLI atau bukan," tutur Camat.
Kosasih menjelaskan, rencananya posko akan dibentuk di Desa Nambo, Desa Kembang Kuning, dan Desa Bantar Jati. Dalam posko tersebut juga akan berjaga tim medis dari perusahaan dan Puskesmas terdekat.
Sehingga, warga yang merasakan pusing dan mual akibat bau bisa langsung ke posko penanganan. Tim medis akan melakukan pengecekan apakah keluhan tersebut dari limbah B3 atau bukan.
"Jadi selama itu yang ditimbulkan oleh dampak ya. Mungkin yang tahu nanti dari tim medis ya. Kalau memang itu dampak dari perusahaan ini ya itu wajib diklaim dan dipertanggungjawabkan oleh perusahaan," katanya.
ADVERTISEMENT
Camat juga mempersilakan pihak perusahaan untuk menyiapkan petugas di setiap posko tersebut. Diharapkan cara tersebut dapat menampung keluhan warga dan dapat menemukan solusi dari kedua belah pihak.
Kosasih berjanji akan mengawal agar perusahaan bertanggung jawab atas dampak yang dirasakan oleh masyarakat.
"Kami terus akan kawal sampai persoalan ini tuntas," pungkasnya.
Sebelumnya ratusan warga dari berbagai wilayah di Bogor mendatangi PT PPLI di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Mereka berdemo karena bau busuk yang membuat warga sekitar pusing, mual hingga sesak napas.
Warga menduga asap dan bau busuk itu berasal dari limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya) milik PT PPLI yang bocor.
Aksi demo ini dilakukan dua kali di depan PT PPLI. Pertama pada Jumat (19/3) malam dan kedua hari ini Sabtu (20/3).
ADVERTISEMENT
Salah seorang warga bernama Amar yang ikut berdemo hari ini meminta agar bau busuk yang menyeruak di sekitar lingkungan mereka itu segera hilang. Sebab bau busuk yang mirip bau bangkai tikus sangat mengganggu aktivitas mereka.
"Kalau harapan kami bagaimana caranya bau ini hilang tuntutannya supaya bau hilang saja, itu saja. Kalau masalah sistemnya bagaimana itu urusan mereka. Sampai saat ini masih merasakan bau muntah-muntah, ada yang sampai pingsan juga semalam dilarikan ke rumah sakit," kata Amar.
==
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona