Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
ADVERTISEMENT

Jaksa pada Kejaksaan Negeri Karawang menuntut tiga emak-emak yang melakukan kampanye hitam atau fitnah ke Jokowi dihukum 8 bulan penjara. Jaksa menilai tiga emak-emak itu terbukti menyiarkan berita bohong yang dapat menimbulkan keonaran di kalangan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Menuntut majelis hakim menjatuhkan hukuman pidana 8 bulan penjara kepada tiga terdakwa," kata jaksa Donald Situmorang saat membacakan tuntutan di PN Karawang, Kamis (18/7).
Tiga emak-emak itu adalah Citra Widaningsih (37), Engqay Sugiyanti (49) dan Ika Peranika (44). Donald menuturkan tiga emak-emak itu sebelumnya didakwa pasal alternatif.
Dalam dakwaan mereka dijerat Pasal 28 ayat 2 jo pasal 45 A ayat 2 UU RI nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik; dan/atau pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 atau pasal 15 UU RI No. 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Namun, kata Donald, dalam tuntutan jaksa menilai tiga emak-emak itu hanya melanggar Pasal 14 ayat 2 UU Nomor 1 Tahun 1946. Menurut Donald, pertimbangan jaksa itu sesuai fakta persidangan, alat-alat bukti baik keterangan saksi, saksi ahli, terdakwa, saksi yang meringankan dan semuanya yang telah diperiksa.
ADVERTISEMENT
"Dengan berbagai faktor hal memberatkan atau meringankan, kami tuntut terdakwa selama 8 bulan penjara," kata Donald.
Meski tuntutan jaksa tergolong ringan, Eigen Justisi, kuasa hukum tiga emak-emak itu bakal membantah semua yang disampaikan Jaksa.
"Kami bantah semua dan akan menyampaikan pleidoi secara tertulis Senin pekan depan," kata Eigen kepada wartawan usai sidang.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.