3 Fakta Baru Penangkapan Teroris di Batu

4 Agustus 2024 5:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Densus 88 Antiteror Mabes Polri saat melakukan penyelidikan dugaan teroris di Jalan Hasanudin Gang 26, Dusun Jeding, Desa/Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Kamis (1/8/2024). Foto: Dok. Istimiewa
zoom-in-whitePerbesar
Densus 88 Antiteror Mabes Polri saat melakukan penyelidikan dugaan teroris di Jalan Hasanudin Gang 26, Dusun Jeding, Desa/Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Kamis (1/8/2024). Foto: Dok. Istimiewa
ADVERTISEMENT
Polisi meringkus seorang terduga teroris berinisial HOK (19) di Desa Junrejo, Kota Batu, Malang, pada Kamis (1/8). Ia ditangkap pada momen krusial: saat ingin melakukan aksi bunuh diri di dua tempat peribadatan di Malang.
ADVERTISEMENT
Polisi bilang, HOK akan melakukan aksi dengan peledak jenis Triaceton Triperoxide (TATP). Ia adalah simpatisan Daulah Islamiyah.
Lantas apakah ia punya jaringan?, Bagaimana cara ia merakit bom?, berikut kumparan rangkum beberapa faktanya:

Ditangkap Saat Akan Buang Bahan Peledak

HOK ditangkap saat akan membuang beberapa bahan kimia, yang digunakan sebagai bahan peledak.
"Yang bersangkutan pada saat tersebut berada di dalam sebuah kendaraan yang saat akan bersiap-siap untuk membuang beberapa barang bukti bahan kimia yang akan digunakan sebagai bahan peledak," kata juru bicara Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar, Sabtu (3/8).

Baiat ke ISIS secara Online

Menurut keterangan polisi, HOK adalah simpatisan ISIS. Ia dibaiat via media sosial.
"HOK merupakan seorang simpatisan Daulah Islamiyah, dalam hal ini ISIS, yang bersangkutan sudah berbaiat. Baiat dilakukan secara online oleh yang bersangkutan menggunakan salah satu aplikasi media sosial. Berbaiat kepada amir Daulah Islamiyah ISIS," kata Aswin.
Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (kiri) bersama Juru bicara Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar menunjukkan foto-foto tersangka saat konferensi pers terkait penangkapan teroris di Jakarta, Selasa, (31/10). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ia yakin melakukan bunuh diri, karena terpapar kegiatan propaganda ISIS di media sosial.
ADVERTISEMENT

Terduga Teroris Lone Wolf, Rakit Bom Pakai Uang Tabungan

Menurut polisi dari keterangan sementara yang mereka dapatkan, HOK tidak mendapat perintah. Ia mendapat ghirah yaitu, semangat untuk melakukan aksi teror itu sendirian. Selain itu, ia mengakses banyak hal soal terorisme dari media sosial, termasuk cara merakit bom.
Juru bicara Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar menyebut, HOK juga merakit bom dengan uang tabungan sendiri.
“Setelah digali, biaya atau dana yang digunakan untuk pembelian bahan-bahan ini didapat oleh yang bersangkutan dari tabungan sendiri. Uang jajan, kalau menurut keterangannya, yang diberikan oleh orang tua yang bersangkutan,” jelas Aswin.