Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
3 Finalis Puteri Indonesia di Lingkaran Menteri
26 Juli 2017 13:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
3 pemenang Puteri Indonesia kini menjadi orang kepercayaan para menteri di Kabinet Kerja. Mereka adalah Indira Soediro (Puteri Indonesia 1992) menjadi tenaga ahli Menteri ESDM Ignasius Jonan, Anindya K Putri (Puteri Indonesia 2015) yang menjadi juru bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan Zukhriatul Hafizah (Runner up 1 Puteri Indonesia 2009) staf bagian Tata Usaha Kementerian Perhubungan.
ADVERTISEMENT
Sebagai orang yang dipercaya menteri, ketiga Puteri Indonesia ini memang dituntut kreatif dan solutif dalam menghadapi segala permasalahan di kementerian masing-masing. Para menteri pun pasti tak sembarangan ketika memilih mereka.
Sosok mereka yang notabene Puteri Indonesia pasti memiliki kecerdasan intelektual dan sosial yang mumpuni.
Mari mengenal mereka lebih dalam:
1. Indira Soediro
Indira lahir pada tanggal 22 Agustus 1971 di Jakarta. Ia merupakan pemenang dari kontes Puteri Indonesia pada tahun 1992. Ini pertama kalinya ajang tersebut digelar.
Ia merupakan lulusan jurusan Ekonomi Universitas Trisakti. Saat kuliah pun ia sempat ditunjuk sebagai asisten dosen beberapa mata kuliah karena kecerdasannya.
Tak cuma cerdas secara akademis, Indira juga aktif berkesenian. Ia merupakan seorang pianis dan violis berbakat.
ADVERTISEMENT
Dengan modal itu semua, tak ayal dia menjadi juara kontestasi perempuan tercantik se-Indonesia.
Setahun sebelum mengikuti Puteri Indonesia, Indira juga menjuarai kontes Miss ASEAN yang diadakan di Hailai, Ancol, Jakarta.
Berkat kemenangannya di Puteri Indonesia tersebut, Indira kemudian mendapatkan kesempatan untuk mewakili Indonesia pada kontes Miss Universe 1993 di Meksiko. Namun ia ditarik kembali ke Indonesia karena pada saat itu kontes kecantikan masih dikecam karena menggunakan bikini yang tidak tepat dengan adat ketimuran.
Sebagai staf ahli, Indira memang tak bisa untuk tidak dekat dengan Jonan. Kebijakan-kebijakan yang diambil Jonan juga sudah tentu didiskusikan bersama Indira.
Salah satunya saat Indira pernah membuat vlog bersama Jonan untuk menyosialisasikan bahwa tarif dasar listrik tidak naik. Di vlog yang diunggah di akun Twitter resmi Kementerian ESDM tanggal 5 Juli, Indira dan Jonan kompak menyatakan tak akan ada kenaikan tarif dasar listrik
ADVERTISEMENT
Saat ini selain menjadi staf ahli Jonan, ia juga masih aktif menjadi aktivis sosial Woman Foundations. Ia memang sering mengadvokasi dan mengkampanyekan isu perempuan.
2. Anindya K Putri
Anindya Kusuma Putri lahir di Semarang, 3 Februari 1992. Ia adalah pemenang kontes Puteri Indonesia 2015 perwakilan dari Jawa Tengah.
Anindya adalah alumnus SMA Negeri 1 Semarang, kemudian melanjutkan kuliah di Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro. Semasa berkuliah, ia aktif di organisasi mahasiswa AIESEC menjabat sebagai presiden local committee Universitas Diponegoro.
Ia juga pernah mengikuti program konferensi internasional mahasiswa di sejumlah negara.
Selain aktif di dunia model, Anindya juga pernah terjun ke dunia hiburan dengan membawakan acara Jejak Petualang di stasiun TV Trans 7 dan My Trip My Adventure di stasiun TV TransTV. Anindya juga pernah bermain film Kukejar Cinta ke Negeri Cina di Tahun 2014.
ADVERTISEMENT
Berbekal segudang pengalaman dan kemampuannya tersebut, Anindya kemudian mengikuti ajang Puteri Indonesia pada tahun 2015. Ia pun berhasil meraih mahkota ratu kecantikan se-Indonesia itu.
Anindya merupakan Puteri Indonesia ketiga yang berasal dari Jawa Tengah, setelah Agni Pratistha (2006) dan Maria Selena (2011). Sebagai pemenang Puteri Indonesia, ia mewakili Indonesia dalam ajang Miss Universe 2015 dan meraih posisi 15 Besar.
Jiwa sporty, pengalaman di Puteri Indonesia dan senang bertualang kemudian mengantarkannya menjadi juru bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia mulai awal Mei 2017. Ia menggantikan Gatot S. Dewa Broto yang naik jabatan sebagai Sekretaris Menpora.
Proses penunjukan itu bermula dari saat Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, bersama-sama Anindya bertugas sebagai juri Putri Indonesia. Obrolan pun berlanjut dengan perekrutan Anindya sebagai bagian Kemenpora.
ADVERTISEMENT
Anindya pun kini juga dilantik sebagai duta Ayo Olahraga.
3. Zukhriatul Hafizah
Nama Zukhiratul Hafizah sempat melambung karena menjadi salah satu pemenang di ajang Puteri Indonesia 2009. Ia berhasil menyabet gelar runner up I Puteri Indonesia.
Ia pun menjadi wakil Indonesia dalam Miss International 2010. Saat itu ia berhasil meraih gelar Miss Friendship.
Prestasi Fiza ini sekaligus menunjukkan keberhasilan wakil Indonesia meraih salah satu gelar di ajang internasional. Yayasan Puteri Indonesia (YPI) pertama kali mengirim Puteri Indonesia dalam ajang kecantikan ini pada 2007.
Hafizah lahir di Bekasi, 8 Juli 1987. Ia merupakan lulusan London School Public Relation.
Sebelum mengikuti ajang Puteri Indonesia, ia juga pernah menjadi Abang None Jakarta pada tahun 2006.
ADVERTISEMENT
"Dia staf Tata Usaha, bahasa gampangnya Sekretaris Menteri. Udah lama kok," kata juru bicara Kementerian Perhubungan JA Barata saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Rabu (26/7).