3 Riwayat Gempa Berpotensi Tsunami di Tasikmalaya

16 Desember 2017 11:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban Gempa Tasikmalaya (Foto: ANTARA/Adeng Bustomi)
zoom-in-whitePerbesar
Korban Gempa Tasikmalaya (Foto: ANTARA/Adeng Bustomi)
ADVERTISEMENT
Gempa dengan kekuatan 6,9 magnitudo mengguncang wilayah selatan Jawa Barat, Jumat (15/12) jelang dini hari. Gempa berasal dari kedalaman 105 kilometer, berpusat di 43 kilometer di barat daya Kota Tasikmalaya.
ADVERTISEMENT
Dampak gempa itu sendiri terasa sampai ke beberapa kota di DKI Jakarta, Jawa Barat, DIY, dan Jawa Tengah. Bahkan, BMKG sempat mengeluarkan status waspada tsunami di beberapa kota pesisir Pulau Jawa, yang baru berakhir pukul 03.00 WIB.
Gempa berkekuatan 6,9 magnitudo tersebut merupakan salah satu gempa terbesar yang mengguncang Tasikmalaya dalam beberapa tahun belakangan.
Namun demikian, ini bukanlah kali pertama zona gempa selatan Jawa Barat diguncang gempa besar yang berpotensi memicu tsunami.
Seperti yang dikemukakan Kabid Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, setidaknya pernah terjadi tiga kali gempa besar di selatan Jawa Barat yang memicu tsunami dalam 115 tahun terakhir.
1. Gempa 8,1 Magnitudo, 1903
ADVERTISEMENT
Gempa besar berpotensi tsunami pertama di zona selatan Jawa Barat terjadi di tahun 1903. Pada 27 Februari 1903, terjadi sebuah gempa yang berkekuatan 8,1 magnitudo.
Gempa tersebut diperkirakan menimbulkan kerusakan di wilayah Banten dan Jawa Barat.
2. Gempa 7,8 Magnitudo, 2006
Gempa besar kedua di selatan Jawa Barat terjadi pada 17 Juli 2006. Gempa berkekuatan 7,8 magnitudo itu memicu terjadinya tsunami Pangandaran.
Berdasarkan data dari WHO, tsunami yang tinggi rayapannya mencapai 21 meter tersebut menyebabkan 668 orang tewas, 65 orang hilang, dan 9.299 orang lain mengalami luka-luka. Kerugian akibat tsunami itu mencapai Rp 1,3 triliun.
3. Gempa 7 Magnitudo, 2009
Selanjutnya, gempa besar lain di selatan Jawa Barat terjadi pada 2009. Saat itu, Tasikmalaya diguncang gempa berkekuatan 7,0 magnitudo.
ADVERTISEMENT
Gempa berpusat di 142 kilometer di barat daya Tasikmalaya, terjadi akibat tumbukan lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia. Getaran akibat gempa yang berpotensi ini bahkan terasa hingga Pulau Bali.
Akibat gempa tersebut, setidaknya 79 orang tewas dan ratusan lain luka-luka. Puluhan ribu rumah di Indramayu, Cianjur, Ciamis, hingga Kuningan mengalami kerusakan. Di Cianjur, bahkan terjadi longsor yang menyebabkan tertimbunnya 11 rumah.
Fakta lain, pusat gempa Tasikmalaya 2017 hanya berjarak beberapa puluh kilometer dari episentrum gempa Tasikmalaya 2009.
“Yang menarik, pusat gempa bumi yang terjadi tadi malam, lokasinya berjarak sekitar 50 kilometer arah utara dari pusat gempa tahun 2009,” ucap Daryono kepada kumparan, Sabtu (16/12).
Gempa Tasikmalaya (Foto: ANTARA/Adeng Bustomi)
zoom-in-whitePerbesar
Gempa Tasikmalaya (Foto: ANTARA/Adeng Bustomi)
Gempa Tasikmalaya yang terjadi Jumat kemarin merupakan gempa terbesar di Indonesia di sepanjang tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari earthquaketrack.com, sudah terjadi dua kali gempa di zona gempa selatan Jawa Barat. Dalam tujuh hari terakhir, terjadi tiga kali gempa di wilayah yang sama. Gempa tadi malam juga menjadi yang keempat dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Sedangkan di sepanjang tahun 2017, telah terjadi 23 gempa bumi di zona pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia tersebut.
=============== Simak ulasan mendalam lainnya dengan mengikuti topik Outline!