Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Istana Asakasa, Tokyo. Dalam pertemuan tersebut, ada tiga hal yang menjadi kesepakatan kedua negara.
ADVERTISEMENT
"Pertama, adanya hibah kapal patroli Jepang kepada Bakamla dengan nilai 9 miliar Yen atau setara USD 63,3 juta, kalau kita menghitungnya dengan kurs saat ini. Hibah kapal ini akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas kemaritiman, termasuk dari sisi penegakan hukum," kata Menlu Retno Marsudi dalam keterangannya, Sabtu (16/12).
Yang kedua, baik Indonesia dan Jepang menyepakati adanya pledge Jepang untuk mempercepat pembangunan MRT Jalur Timur-Barat dengan target groundbreaking Agustus 2024.
"Ketiga, adanya MoU antara Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dengan Tokushukai Medical Corporation senilai 10 miliar Yen. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kardiovaskular di kawasan Asia," ujarnya.
Selain kesepakatan tersebut, Jokowi menyinggung komitmen Jepang untuk melanjutkan pembangunan MRT jalur timur-barat.
ADVERTISEMENT
"Presiden juga mendorong agar pembangunan jalur utara-selatan fase 2A dan 2B dapat selesai tepat waktu," ungkapnya.
Sementara terkait Asia Zero Emission Community atau AZEC, Jokowi disebut menekankan pentingnya implementasi sejumlah proyek prioritas, di antaranya pembangunan pembangkit listrik geothermal di Muara Laboh, proyek Waste to Energy di Legok Nangka, dan pengelolaan lahan gambut di Kalimantan Tengah.
"Ketiga, Presiden mengangkat pentingnya kerja sama mineral kritis dengan Jepang dan kesiapan Indonesia untuk menjadi bagian penting rantai pasok baterai EV dunia," ujarnya.
"Keempat, disepakatinya dukungan Jepang yang lebih besar bagi pembangunan ekonomi pulau terluar Indonesia, termasuk untuk industri perikanan," pungkasnya.