Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
3 Ikan Predator Arapaima Gigas Ditemukan Warga saat Banjir di Garut Surut
18 Juli 2022 14:43 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penemuan ikan dengan ukuran besar itu sempat viral di media sosial. Diduga, ikan yang ditemukan itu jenis Arapaima gigas. Habitat asli dari jenis ikan predator tersebut adalah lembah Sungai Amazon.
Salah seorang warga, Gandi, mengatakan, ketiga ikan dengan jenis yang sama itu ditemukan dua hari berturut-turut, yaitu Sabtu (16/7) dan Minggu (17/7).
“Sabtu ditemukan ikan dengan panjang dua meter dan beratnya sekitar 50 kilogram. Minggunya ditemukan lagi dua, ukuran dan beratnya hampir sama,” katanya, Senin (18/7).
Ikan yang pertama ditemukan dalam kondisi sudah mati. Sedangkan dua ikan lainnya ditemukan dalam kondisi masih hidup, namun sudah lemas.
Ikan dikonsumsi
Saat ini, ketiga ikan yang ditemukan warga itu sudah dicincang dan diolah menjadi makanan bagi warga yang terdampak banjir di wilayah Kecamatan Garut Kota. Langkah tersebut dilakukan setelah ada kesepakatan dari seluruh warga, termasuk tokoh masyarakat dan diketahui pemiliknya.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah setelah mengkonsumsi aman, tidak ada gejala dari warga yang menyantapnya,” ungkapnya.
Menurut Gandi, ketiga ikan tersebut diketahui merupakan peliharaan salah seorang warga yang bernama Ilan. Ilan adalah pengusaha toko dengan nama Zanzibar Cengkeh.
“Orangnya juga tahu (tiga ikannya ditemukan warga dan dagingnya dibagikan),” ucapnya.
Ilan sang pemilik ikan saat ditemui wartawan mengaku bahwa tiga ikan Arapaima gigas yang ditemukan warga adalah miliknya. Ketiga ikan itu menurutnya hanyut setelah kolam miliknya jebol diterjang banjir pada Jumat (17/5) malam.
Jumlah ikan Arapaima gigas yang hanyut terbawa pun ternyata bukan tiga ekor. “Ada sekitar 20 ekor, semuanya lepas karena kolam jebol,” ucapnya.
Menurut Ilan, ikan-ikan peliharaannya memang bisa mati ketika lepas dan masuk ke Sungai Cipeujeuh karena airnya bercampur lumpur. "Kayaknya ikannya mabuk karena airnya keruh, jadi mati," tutup Ilan.
ADVERTISEMENT
Di perairan lepas, keberadaan ikan endemik dari Sungai Amazon ini merupakan ancaman bagi ikan-ikan asli Indonesia.