3 Kampus di Makassar Bicara 'TPPO Magang Ferienjob'

30 Maret 2024 13:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi korban TPPO. Foto: aslysun/Shuttterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi korban TPPO. Foto: aslysun/Shuttterstock
ADVERTISEMENT
Sejumlah perguruan tinggi di Kota Makassar, Sulsel, membantah terlibat dalam dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus magang "Ferienjob" di Jerman.
ADVERTISEMENT
Adapun kampus di Makassar yang disebut terlibat dalam dugaan TPPO tersebut, yakni Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Universitas Fajar (Unifa), dan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.

Unhas Makassar

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. drg. Muhammad Ruslin, menyebut Unhas tidak ada kerja sama resmi terkait program Ferienjob.
"Setelah dicek ke bidang Kerja Sama Internasional dan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) seperti Program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB)/flagship maupun mandiri, tidak ada kerja sama seperti itu," kata Muhammad Rusli kepada wartawan, Jumat (29/3).
Kendati demikian, Rusli curiga terdapat mahasiswa yang diduga menjadi korban. Dan untuk di Fakultas Teknik sempat masuk tawaran kerja sama kegiatan pengiriman tenaga kerja dari unsur mahasiswa ke Jerman pada tahun 2022.
ADVERTISEMENT
"Ada sempat mahasiswa minta surat keterangan aktif kuliah untuk urus visa karena mau mengikuti kegiatan Ferienjob itu, tapi dia sudah kembali. Dan di Fakultas Teknik sempat ditawari tapi ditolak karena tidak sejalan kompetensi pencapaian mahasiswa," sebutnya.

Unismuh Makassar

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Rektor I Unismuh Makassar (Bidang Akademik), Dr. Ir. H. Abd. Rakhim Nanda. Ia mengaku kampus Unismuh sempat mendapatkan tawaran kerja sama Ferienjob ke Jerman tersebut.
"Unismuh tidak pernah menjalin kerja sama dengan lembaga mana pun terkait program Ferienjob. Lembaga Bahasa, Kerja Sama, dan Urusan Internasional (LPBKUI) Unismuh memang pernah menerima tawaran kerja sama untuk program tersebut, namun setelah melalui kajian mendalam, tawaran tersebut ditolak," kata Abdul.
ADVERTISEMENT
Unismuh prihatin dengan adanya TPPO ini. Ia sebut juga terdapat dua orang mahasiswanya yang diduga menjadi korban. Tapi, mahasiswa mengikuti magang Ferienjob itu secara mandiri dan inisiatif pribadi.
"Kami mendapatkan informasi, ada dua mahasiswa Unismuh, yang diduga mengikuti program magang tersebut, namun itu dilakukan secara mandiri, atas inisiatif pribadi, dan tanpa melapor ke pihak kampus. Unismuh siap memberikan pendampingan hukum bagi mahasiswa yang menjadi korban jika dibutuhkan," ujar Abdul.

Unifa Makassar

Deputi Rektor III Bidang Kemahasiswaan & Alumni Unifa, Muhammad Bisyri, mengatakan terdapat satu orang mahasiswanya yang mengikuti Ferienjob ke Jerman.
"Kalau dari kami kan hanya sekadar mengirim mahasiswa untuk ikut program itu dan itu diseleksi kemudian lolos kualifikasi kemudian kebetulan Unifa memang ada satu mahasiswa yang lolos," ujar Bisyri.
ADVERTISEMENT
Ia bercerita, tim Ferienjob ini sempat berkunjung ke Unifa dan menawarkan kerja sama magang. Kampus menyambut baik dan memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mendaftar.
"Pendaftar tidak dibatasi. Semua program studi bisa mendaftar dan ternyata hanya satu yang lolos," kata Bisyri.
Meski demikian, Bisyri mengaku hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi resmi dari pihak Kemendikbud terkait 41 kampus diduga terlibat kasus TPPO modus mahasiswa magang ke Jerman.
"Secara resmi kami belum terima ini informasi juga kami dapat dari media online, kalau informasi resmi belum sampai ke kita," kata Bisyri.