Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
3 Kasus yang Dipicu Game Online: Bunuh Rekan Sekamar hingga Akhiri Hidup
23 Juni 2021 9:08 WIB
ยท
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:10 WIB
![Ilustrasi game online. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1575342671/epf9nnqzyfjvasubzkov.jpg)
ADVERTISEMENT
Video game online sejatinya merupakan sarana hiburan bagi masyarakat. Terlebih, perkembangan teknologi membuat game bisa secara online. Sehingga tercipta interaksi antarpemain.
ADVERTISEMENT
Interaksi dalam video game bagai pisau bermata dua, suasana akrab bisa terjalin. Sisi lainnya, perkataan kasar kerap muncul. Akibatnya, ada ekses dari interaksi game online ini, yang paling ekstrem adalah pembunuhan.
kumparan merangkum beberapa kasus pembunuhan yang terjadi akibat game online. Berikut daftarnya.
Remaja di Malang Hantamkan Palu ke Kepala Rekan Sekamar
Imron (18) tega mendaratkan 2 pukulan palu ke kepala Redi Setyo (20) karena tak tahan dihina saat bermain game online. Peristiwa ini terjadi pada 3 September 2020, di Malang Jawa Timur.
Imron dan Redi adalah rekan sekamar. Namun, perlakuan Redi saat bermain game online kepada Imron membuat nyawanya melayang.
''Saya sering diumpat, dihina dengan kata-kata kasar. Selama ini sering saya diamkan, tidak pernah saya balas. Pas waktu itu, saya spontan saja melakukan itu,'' kata Imron di Mapolresta Malang.
ADVERTISEMENT
Sebelum pembunuhan terjadi, keduanya sudah tidak bertegur sapa semalaman. Keesokan harinya, Imron yang memendam amarah melakukan aksi pembunuhan.
Imron menggunakan palu untuk menghabisi nyawa Redi. Dua pukulan untuk kepala, lalu bahu kanan dan bagian dada.
"Untuk memastikan korban tidak bergerak," kata Kapolresta Malang, Kombes Pol Leonardus Simarmata.
Butuh Biaya Perbaikan Power Supply, Joki Game Online Tusuk Leher Sopir Taksi Online
Fadil Pranata (25) adalah seorang penggemar berat game online. Ia begitu jago saat bermain di depan layar laptopnya, hingga ia menawarkan jasa sebagai joki game online.
Sebagai joki, Fadil bisa meraup untung sebesar Rp 500 ribu hingga Rp 3 juta. Problem tiba, saat power supply laptopnya butuh perbaikan. Ia harus merogoh kocek sebesar Rp 180 ribu, jumlah yang tak begitu besar dibanding penghasilannya.
ADVERTISEMENT
Suatu hari, pada 31 Oktober 2019 malam. Fadil yang hendak pergi dari Bogor ke Ciawi memesan taksi online. Saat akan membayar ongkos, Fadil melihat beberapa lembar uang pecahan Rp 50 ribu dari dompet sang sopir.
Fadil yang sudah mempersiapkan cutter lalu menusuk Ahsanul Fauzi (31) sopir nahas tersebut. Fauzi tewas kehabisan darah. Dari hasil autopsi polisi, patahan pisau cutter sepanjang 4 sentimeter itu tersebut masih tertancap di leher Fauzi.
Polisi berhasil menangkap Fadil di Cibinong, pada 2 November 2019 malam.
Depresi Dilarang Keluarga Main Game Online, Seorang Pria Akhiri Hidup
MD (19) meninggal gantung diri di kediamannya, di Bima, Nusa Tenggara Barat pada November 2020 silam. MD diduga depresi, usai keluarganya melarangnya untuk bermain game online.
ADVERTISEMENT
Sebetulnya, pelarangan keluarga ini akibat MD yang terlalu kecanduan dengan game online tersebut. Orang tua MD, terutama sang ibu khawatir dengan perilaku tersebut.
Sang ibu mengambil langkah ekstrem, merusak handphone MD saat dirinya asyik bermain game. MD sangat terpukul dengan perlakuan orang tuanya. Ia depresi dan nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri memakai ikat pinggang saat sang ibu menjemur padi.
MD segera dimakamkan setelah keluarga menolak proses autopsi yang ditawarkan oleh polisi.