Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
3 Keluarga Bomber di Surabaya Rutin Adakan Pengajian di Rumah Dita
15 Mei 2018 12:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Machfud menuturkan, terduga teroris di Rusunawa Wonocolo yang bernama Anton Ferdiantono juga ikut dalam pengajian di rumah Dita. Anton rutin mengajak anaknya ke pengajian tersebut. Tri Murtiono yang meledakkan diri di Polrestabes Surabaya juga diketahui ikut di dalamnya.
"Pengajian rutin tiap minggu. (Pengajian) yang sama, Dita (dan Anton) sering ketemu," kata Machfud di Polda Jawa Timur, Selasa (15/5).
Paham-paham radikal diduga polisi mulai disusupi Anton dan Dita ke anaknya dalam pengajian itu. Anak-anak itu diminta menonton film terkait jihad.
Machfud juga mengakui, ada peran seseorang bernama Ustaz Abu Bakar sebagai pengisi kajian. Saat ini polisi masih memburu keberadaan Abu Bakar.
Dita bersama istri dan anaknya meledakkan bom di tiga gereja Surabaya pada Minggu (13/5). 13 orang, termasuk Dita dan keluarganya, tewas dalam kejadian tersebut. Selain itu ada 43 orang mengalami luka.
ADVERTISEMENT
Selain bom gereja, bom di Rusunawa Wonocolo dan bom Polrestabes Surabaya juga dilakukan sekeluarga. Dalam bom di Rusun Wonocolo, Anton tewas bersama istrinya (Puspitasari) dan anak sulungnya (Rita Aulia Rahman).
Sedangkan bom Polrestabes Surabaya yang dilakukan Tri Murtiono juga melibatkan anggota keluarganya. Istri dan dua anak Tri ikut tewas dalam bom tersebut. Hanya satu anak perempuan yang dibawa karena terlempar saat bom meledak.