3 Korban Penyerangan Polsek Ciracas di RSPAD Gatot Subroto Mulai Membaik

9 September 2020 16:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi menunjukkan kondisi mobil yang rusak akibat penyerangan di Polsek Ciracas, Jakarta, Sabtu, (29/8).
 Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Polisi menunjukkan kondisi mobil yang rusak akibat penyerangan di Polsek Ciracas, Jakarta, Sabtu, (29/8). Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tiga korban penyerangan Polsek Ciracas yang tengah dirawat di RSPAD Gat0t Subroto kini sudah berangsur membaik. Meski masih mengalami sejumlah luka, petugas kesehatan sudah melakukan sejumlah tindakan, seperti operasi hingga pemulihan tubuh yang terluka.
ADVERTISEMENT
"Bripda BD yang dirujuk karena ada pendarahan di paru-paru sudah membaik. Namun, masih ada trauma di dada kiri. Pagi ini kondisi pasien dalam kesadaran penuh, perawatan masih lanjut karena untuk mengatasi infeksi paru-paru," kata Kepala RSPAD, Letnan Jenderal TNI Dwi Hasto, di Mapuspomad, Jakarta, Selasa (9/9).
Lalu anggota Polri lainnya yang menjadi korban penyerangan Ciracas, Bripka T, sudah menjalani operasi di bagian mata karena mengalami kerusakan pada bagian retinanya.
"Asesmen pagi ini, perkembangannya adalah mata kanan yang sudah dioperasi. Dulu, (tekanan bola mata) hanya 1/300 dan tadi pagi sudah 1/60. Jadi sudah bisa respons dan lihat gerak tangan dokternya di jarak setengah meter," jelas Hasto.
Area parkir mobil di Markas Kepolisian Sektor Ciracas, di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, terbakar pada Sabtu (29/8) sekitar pukul 02.00 WIB. Foto: Instagram @irfanilyasaa
Untuk Bripka T, rencananya pihak RSPAD akan melakukan operasi lanjutan untuk mengambil benda asing berupa gotri, yang masih berada di bagian tubuhnya. Hasto masih menunggu hingga tiga pekan ke depan untuk melakukan operasi lanjutan, sambil melihat perkembangan pascaoperasi di matanya.
ADVERTISEMENT
"Ini kami prioritaskan pemulihan matanya dulu, karena minimal harus 3 minggu dalam keadaan berbaring," kata Hasto.
Yang terakhir adalah warga sipil berinisial MH. Dibanding dua korban sebelumnya, kondisi MH jauh lebih baik. Gotri yang berada di dalam tubuhnya telah diambil.
Suasana pasca penyerangan di Polsek Ciracas, Jakarta, Sabtu, (29/8). Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto
"Ada 7 jahitan, gotri sudah diangkat tapi pasien masih dirawat, kondisinya bagus," ucap Hasto.
Namun, Hasto menyebut MH dan istrinya masih mengalami sejumlah trauma psikis, apalagi jika mereka melihat kerumunan. Trauma ini diakibatkan oleh penyerangan yang diterima mereka.
"Masih ada perawatan lanjutan karena faktor psikologis, termasuk istrinya. Ada keluhan anxiety anticipatory, perlu pendampingan psikiatri, dia merasa cemas kalau lihat kerumunan," tutup Hasto.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
ADVERTISEMENT