3 Mahasiswa WNI yang Terlibat Pengeroyokan Usai Futsal di Mesir Dideportasi

14 September 2023 17:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemukulan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemukulan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebanyak tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang terlibat dalam pengeroyokan antarsesama mahasiswa di Ibu Kota Mesir, Kairo, pada Juli 2023 lalu telah dideportasi. Ketiganya dilaporkan telah tiba di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Adapun aksi perkelahian yang terjadi pasca-pertandingan futsal tersebut melibatkan sekitar 15 pelaku asal dua kelompok etnis Indonesia yang berkuliah di Universitas Al-Azhar Kairo.
Informasi terkait deportasi ketiga WNI itu disampaikan oleh Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, dalam sesi jumpa pers di Kementerian Luar Negeri RI pada Kamis (14/9).
"Pihak berwenang Mesir telah melakukan langkah pengamanan terhadap tiga WNI pada tanggal 27 Agustus dan kemudian ketiganya dideportasi ke Indonesia dan telah tiba tanggal 10 September," kata Judha di kantor Kemlu.
Judha menegaskan, langkah deportasi itu diambil sesuai dengan regulasi hukum yang dimiliki oleh pihak Mesir.
Direktur PWNI Judha Nugraha dalam press briefing di Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (1/8/2023). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
Selain itu, Judha menjelaskan pihak KBRI Kairo dan organisasi mahasiswa Indonesia di Mesir telah memfasilitasi komunikasi dan mediasi antara pihak yang bertikai.
ADVERTISEMENT
"Sejak awal kejadian pada Juli 2023 lalu, KBRI Kairo telah melakukan berbagai macam langkah baik itu langkah pengayoman, maupun langkah perlindungan WNI sesuai dengan UU 37 dan 99 mengenai perlindungan WNI," terang dia.
"Sebagai langkah pengayoman, telah dilakukan memfasilitasi mediasi sebanyak dua kali pada pihak-pihak yang bertikai, kemudian bapak Duta Besar juga sudah mengadakan pertemuan dengan pihak keluarga yang ada sebanyak empat kali," jelas Judha.
Diketahui bahwa perkelahian serupa terjadi sebanyak dua kali pada Juli.
Peristiwa yang pertama terjadi pada 9 Juli 2023 usai korban bermain bola di Nadi Gamaleya. Sementara yang kedua ialah pada 12 Juli 2023 di daerah Mansouriyah.
Korbannya berinisial F (19) yang merupakan mahasiswa asal Kudus, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT