3 Mobil Polisi Dirusak saat Aksi Bela Rizieq di Kantor Kejari Tasikmalaya

12 Juli 2021 16:20 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kericuhan terjadi di aksi massa menuntut Habib Rizieq Shihab dibebaskan di Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (12/7). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kericuhan terjadi di aksi massa menuntut Habib Rizieq Shihab dibebaskan di Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (12/7). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sebuah video berdurasi 1.38 detik memperlihatkan massa berdemo di depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Massa melempari mobil dengan batu dan memukuli mobil polisi.
ADVERTISEMENT
Mereka menuntut kebebasan untuk Habib Rizieq Shihab (HRS) di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (12/07/21) siang. Aksi tersebut berakhir ricuh.
Kericuhan terjadi di aksi massa menuntut Habib Rizieq Shihab dibebaskan di Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (12/7). Foto: Dok. Istimewa
Belum diketahui siapa yang memulai aksi perusakan itu, dalam aksi itu sebanyak 3 mobil dinas milik Polres Tasikmalaya diduga dirusak massa.
Tokoh Agama Kabupaten Tasikmalaya KH Sofyan Anshori, mengatakan, saat kejadian dirinya sedang berada di Masjid Agung Mangunreja.
"Menyikapi tentang musibah Kejaksaan yang tadi terjadi ricuh sebentar. Antara anak-anak dengan pihak aparat Kepolisian. Saya lagi berusaha mudah-mudahan tidak lanjut Insya Allah," kata dia.
Kericuhan terjadi di aksi massa menuntut Habib Rizieq Shihab dibebaskan di Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (12/7). Foto: Dok. Istimewa
Sekali lagi dia menegaskan, sedang berusaha semaksimal mungkin menuntaskan masalah ini. Supaya hal ini tidak berlanjut dan mohon tidak ada berita yang simpangsiur.
ADVERTISEMENT
"Insya Allah sebagian anak-anak sudah ada yang pulang, sebagian lagi mungkin sedang dalam pemeriksaan," ucapnya.
"Ya mudah-mudahan sebelum magrib ada informasi yang menyejukan semua pihak," paparnya.
Sofyan berharap peristiwa ini tidak memancing hal-hal yang tidak diinginkan. Dia menginginkan Tasikmalaya tetap aman dan tetap kondusif.
"Mudah-mudahan semua bisa menahan diri, dan anak-anak yang ditahan bisa dibebaskan sesuai dengan keinginan kita menciptakan Tasik yang kondusif," jelasnya.
Kericuhan terjadi di aksi massa menuntut Habib Rizieq Shihab dibebaskan di Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (12/7). Foto: Dok. Istimewa
Ia menambahkan, sekali lagi adanya kejadian ini adalah musibah dan dia tidak bisa menuduh siapa pun yang melakukannya.
"Mudah-mudahan jadi hikmah bagi semua, sebagai bahan renungan bahwa kita semua harus bisa menahan diri,"terang dia.
Sementara itu, Kepala Kejari Kabupaten Tasikmalaya, Muhammad Syarif mengatakan awalnya aksi berjalan damai dan tertib. Namun akhirnya malah berujung ricuh.
ADVERTISEMENT
"Lalu saya disuruh memberi statemen ataupun sikap. Lalu saya tolak. Karena masalah ini kan sudah dituntut jaksa 6 tahun diputus hakim 4 tahun. Terdakwa ajukan banding," tuturnya.
Kata dia, jika tuntutannya meminta dibebaskan harusnya ke Pengadilan. "Ya ke Pengadilan. Kejaksaan sudah tak ada lagi kewenangannya karena sudah proses sidangnya," katanya.
Syarif mengakui, karena dia menolak memberikan pernyataan lalu entah siapa yang memulai terjadi pelemparan batu. Dia pun langsung masuk ke dalam kantornya.
"Pas saya tolak lalu ada lempar-lempar ya saya masuk lari. Tak tahunya ada 3 mobil kepolisian ancur. Saat kejadian karena mulai anarkis saya masuk, mobil itu di pinggir jalan. Ini pagar kantor kita juga rusak," tambahnya.
Saat kejadian kebetulan di Kantor Kejari sedang ada kegiatan vaksinasi COVID-19. Warga yang mengantre pun langsung lari menyelamatkan diri.
ADVERTISEMENT
"Kebetulan di Kejaksaan lagi ada kegiatan vaksin dalam rangka Hari Ulang Tahun Kejaksaan untuk warga sekitar," katanya.