3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Hutan di Yunani

26 Juli 2023 3:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebakaran hutan terjadi di dekat desa Agios Sotira, sebelah barat Athena, Yunani, Kamis (20/7/2023). Foto: Fedja Grulovic/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran hutan terjadi di dekat desa Agios Sotira, sebelah barat Athena, Yunani, Kamis (20/7/2023). Foto: Fedja Grulovic/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setidaknya tiga orang tewas akibat kebakaran hutan yang melanda sejumlah pulau di Yunani selama sepekan ini. Dilansir Reuters, tiga korban tersebut ditemukan pada Selasa (25/7) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Dua korban pertama yang ditemukan adalah pilot Canadair CL-215 yang tengah berusaha memadamkan kebakaran di Pulau Evia, sebelah timur Athena.
Dalam sebuah tayangan di stasiun TV lokal, pesawat yang diawaki pilot berusia 34 tahun dan 27 tahun itu menjatuhkan air di atas bara api sebelum menabrak lereng bukit dan terbakar.
Satu orang korban lainnya adalah seorang peternak berusia 41 tahun yang dilaporkan hilang sejak Minggu (23/7). Ia temukan tewas terbakar dalam sebuah gubuk yang sulit dijangkau di Pulau Evia.
Asap mengepul dari kebakaran hutan di dekat desa Agios Sotira, sebelah barat Athena, Yunani, Kamis (20/7/2023). Foto: Fedja Grulovic/REUTERS
Ratusan petugas pemadam kebakaran, dibantu personel dari Turki dan Slovakia, masih berjuang melawan kobaran api di Pulau Rhodes, Pulau Corfu, dan Pulau Evia sejak Rabu lalu. Pesawat-pesawat darurat juga dikerahkan untuk mengevakuasi ribuan turis yang terjebak di sana.
ADVERTISEMENT
"Kita semua harus berjaga-jaga dalam menghadapinya (ancaman gelombang panas) yang dihadapi seluruh planet, terutama di daerah Mediterania yang merupakan titik panas perubahan iklim," kata Perdana Menteri, Kyriakos Mitsotakis, yang menyebut hari-hari ke depan akan sulit bagi Yunani.
Hingga Rabu (25/7) kemarin, suhu di Yunani meningkat hingga lebih dari 44 derajat Celcius.
Menurut jurnal yang diterbitkan para peneliti pada Selasa (24/7), manusia memainkan peranan yang "benar-benar luar biasa" dalam perubahan iklim yang menyebabkan gelombang panas ekstrem yang melanda Amerika Utara, Eropa Selatan, dan China bulan ini.

Bencana yang Belum Pernah Terjadi di Yunani

Area yang terbakar setelah kebakaran hutan di pemukiman Tsakali dekat Mandra, sebelah barat Athena, Yunani, Kamis (20/7/2023). Foto: Fedja Grulovic/REUTERS
Lefteris Laoudikos, yang keluarganya mengelola hotel kecil di tepi laut Pulau Rhodes, menyebut ada sekitar 200 tamunya yang harus dievakuasi dengan mobil sewaan. Sementara itu, ia, ayah, sepupu, dan dua orang lainnya sempat berusaha memadamkan api menggunakan tangki air terdekat.
ADVERTISEMENT
"Pada Sabtu, ketika saya melihat angin, saya memberi tahu semua orang, 'Kita akan terbakar hari ini'," kata Laoudikos. "Ayah saya ingin menyelamatkan hotel, jadi saya meneleponnya. Tapi dia tetap tidak ingin pergi. Dia bilang, 'Kalau saya pergi, hotel ini akan hilang'."
Keluarga Laoudikos bukan satu-satunya yang terdampak. Pemilik hotel lainnya, John Hatzis, menilai butuh waktu dan upaya bagi Pulau Rhodes untuk bisa menerima wisawatan kembali.
"Kami butuh upaya manusia super untuk memadamkan api ini. Kami butuh manusia super juga untuk memulai kembali pariwisata sekarang," ucap John.
Pulau Rhodes adalah salah satu destinasi andalan Yunani yang berhasil menarik 1,5 juta turis asing setiap tahunnya di musim panas. Saat kebakaran melanda dan mencapai daerah perumahan serta resort, ada sekitar 20 ribu wisawatan yang sedang berakhir pekan.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Rhodes menyebut ini adalah cobaan yang belum pernah warga Rhodes hadapi sebelumnya. Dilaporkan, sekitar 10% dari luas daratan di pulau tersebut sudah terbakar habis. Padahal, seperti kebanyakan pulau di Yunani, kelangsungan hidup di Rhodes sangat bergantung pada sektor pariwisatanya.